Sekayu, Musi Banyuasin - Pada acara pembukaan pelatihan film dan teater se Kabupaten Musi Banyuasin, sanggar putri sak ayu menampilkan salah satu tari tradisi yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.

Biasanya, setiap pembukaan acara–acara selalu menampilkan tari sambut yakni yakni tari Setabik. Namun, kali ini ditampilkan tari sabung ayam, sehingga para tamu undangan dan peserta pelatihan terkagum menyaksikan tarian tersebut.

Kepala Bidang Kebudayaan Henri. S.Pd., M.Si menjelaskan, bahwa tari sabung ayam ini merupakan tari Tradisi yang berasal dari Desa Ngunang Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin diperkirakan sudah ada sejak abad 18 di wilayah Sanga Desa.

Lebih lanjut, Henri mengungkapkan, Sabung ayam biasanya identik dengan judi, namun, secara filosofi tari ini memberikan nilai kebaikan. Tari ini adalah wujud kritik dari seorang Wanita pada seorang laki-laki yang melakukan judi sabung ayam pada saat itu.

"Maka dari itu, tari ini dilakukan oleh wanita. Itu juga menjadi latarbelakang Tari Sabung Ayam ini menjadi salah satu Objek Pemajuan Kebudayaan sebagai Tari tradisi. Tari sabung ayam ini harus kita lestarikan bersama-sam," ungkapnya.

Dalam Penampilan/Pertunjukan Tari Sabung Ayam ini menggunakan properti yang terbuat dari kain menyerupai Kepala Ayam. Yang mengisyaratkan Bagaikan ayam jago yang di sabungkan.

Diiringi dengan gerak tari yang menyambungkan ayam, selanjutnya disusul dengan para penari yang melepaskan perhiasan seperti kalung dan gelang untuk di jadikan taruhan dalam sabung ayam, pada akhirnya sang penari mengeluarkan keris dari pinggangnya sebagai wujud perkelahian yang dilakukan oleh penyabung ayam sehingga memakan korban dari Judi sabung ayam tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Iskandar Syahriyanto. MH yang di wakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukarni,S.Ag.,M.Si, Pada Pembukaan pelatihan menyambut baik di selenggarakannya pelatihan ini.

"Pelatihan yang diikuti oleh peserta perwakilan dari Komunitas seni yang tersebar dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, tentu akan menambah motivasi para pecinta film dan teater apabila diberikan materi – materi oleh para narasumber baik masyarakat maupun Provinsi yang akan menambah penegetahuan bagi para peserta," jelasnya.

"Pada akhirnya, harapan saya semoga melalui bidang kebudayaan, terus menjaga, memelihara dan melestarikan seni dan budaya dan tetap menjaga berbagai kesenian di Kabupaten Musi Banyuasin," lanjutnya.

Tari sabung ayam yang ditarikan oleh para penari yang berjumlah ganjil 3 orang wanita ini merupakan wujud Pelestarian kebudayaan kearifan lokal Kabupaten Musi Banyuasin yang harus dijaga bersama oleh seluruh masyarakat.

 

Share To:

redaksi

Post A Comment: