Palembang, Infosekayu.com – Penemuan harta karun diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Sungai Musi menjadi sorotan internasional usai Arkeolog maritim Inggris, Dr Sean Kingsley angkat bicara. Beberapa penyelam yang semula mencari barang bekas kini beralih mencari harta karun, mereka mengaku kesulitan menuju dasar sungai.
“Kendalanya menyelam di sungai musi adalah arus yang deras dan harus menempuh kedalaman sekitar 20 meter menuju dasar sungai,” ungkap seorang penyelam pemburu barang antik berinisial FJ, Rabu (27/10/2021).
Untuk menuju ke dasar sungai, para penyelam harus bertaruh nyawa, dimana mereka hanya menggunakan alat kompresor yang kerap digunakan bengkel tambal ban sebagai modal oksigen untuk di bawa ke dasar sungai.
“Hanya pakai kompresor, ya bahaya tidak bahayalah namanya juga mencari uang. Di dalam sana sekitar 1 jam-an mencari koin emas dengan cara disedot ke atas ” katanya. FJ sendiri mengaku, dia rela menggeluti profesi yang membahayakan nyawanya itu sudah sejak 2-3 tahun lalu.“Sudah sekitar 2 sampai 3 tahun lah,” katanya.
Senada dengan FJ, penyelam lainnya berinisial FR, mengatakan, dia sudah 7 tahun menggeluti profesi ini. Dia mengaku dalam satu para penyelam bisa meraup rupiah lebih kurang Rp 300ribu.
“Kalau saya sudah 7 tahun kerja seperti ini, penghasilannya tidak menentu sehari bisa Rp 300ribu lah kira-kira,” jelas FR.
Sebelumnya, Komunitas Pecinta Antik Sriwijaya (KompakS) mengaku mengetahui informasi adanya barang antik peninggal kerajaan Sriwijaya sudah sejak lama. Informasi itu juga pernah menjadi perdebatan diantar merekan di tahun 2009 silam.
“Kami tahu informasi itu sudah lama sejak lama, sekitar tahun 2009 lalu, saat itu sempat menjadi perdebatan juga di Komunitas kami,” kata Ketua Komunitas Pecinta Antik Sriwijaya, Yudi, ketika ditemui Sumsel24, Rabu (27/10/2021).
Yudi mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan informasi ini malah muncul dari luar negeri. Informasi ini, menurutnya, sudah diketahui para penyelam dan pencinta barang antik di Palembang sudah sejak lama, namun tidak diakui.
“Tapi sayangnya pemerintah seakan tidak peduli akan temuan dari sungai musi tersebut. Mereka para penyelam awalnya hanya mencari barang bekas seperti besi dan lainnya, karena penemuan barang antik diduga peninggalan kerjaan Sriwijaya itu nilainya lebih menjanjikan mereka pun fokus kesana,” kata Yudi.
Yudi berharap, peneliti dari dari Indonesia seharusnya lebih bergerak cepat sebelum nantinya barang antik yang diduga peninggalan kerajaan Sriwijaya yang ada di sungai musi itu dikuasai semua oleh luar negeri. Dia juga meminta agar para penyelam dapat direkrut atau di fasilitasi.
“Ya harus segera dilakukan penelitian, kami bisa memberi informasi sebatas itu. Selama ini suara kami hanya di abaikan. Memang yang berkompeten memastikannya yang peneliti. Untuk penyelamnya juga harus di fasilitasi atau direkrut biar nilai sejarah bisa kita sendiri (Indonesia) yang kembangkan,” katanya.
Sumber : Sumsel24.com
Post A Comment: