PALEMBANG, INFOSEKAYU.COM - Empat kabupaten di Sumatera Selatan menjadi sorotan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan karena belum optimal dalam penyerapan Dana Desa. Berdasarkan data DJPB diketahui empat kabupaten ini merealisasikan Dana Desa kurang dari 50 persen hingga 31 Agustus 2021.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Provinsi Sumatera Selatan Lydia K Christyana mengatakan, keempat kabupaten itu, yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur hanya merealisasikan Rp108,5 miliar atau 44,15 persen dari pagu anggaran Rp245,9 miliar. Kemudian Kabupaten OKU Selatan hanya merealisasikan Rp96,6 miliar atau 44,64 persen dari pagu anggaran Rp216,4 miliar.
Lalu Kabupaten OKU Rp65 miliar atau 47,18 persen dari pagu anggaran Rp138 miliar, dan terakhir Kabupaten Lahat Rp143,9 miliar atau 47,52 persen dari pagu anggaran Rp302,8 miliar. “Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintahan di kabupaten, karena serapan Dana Desa ini berdampak pada pemulihan ekonomi di tengah pandemi,” kata Lydia dalam konferensi pers secara virtual.
Ia mengatakan dalam serapan Dana Desa tersebut, pemerintah mengalokasikan untuk penanganan Covid-19 dan Bantuan Langsung Tunai, selain tentunya program Desa Mandiri.
Untuk itu, DJPB mengharapkan semua pihak terkait melakukan akselerasi dari penyerapan dana APBN yang ditransfer ke pemerintah daerah itu karena masa tersisa tinggal tiga bulan hingga Desember 2021.
Sejauh ini, dari total pagu anggaran Dana Desa di Sumsel Rp2,69 triliun baru terealisasi Rp1,4 trilun per 31 Agustus 2021 atau tercapai 53,49 persen dari target. Dari realisasi itu diketahui untuk program Desa Mandiri Rp2,9 miliar, dana penanganan Covid-19 Rp209 miliar dan BLT Rp576,4 miliar.
Sumber : iNews.id
Post A Comment: