Kebuntuan seakan sulit pecah pada awal babak kedua. Apalagi kemudian terjadi insiden yang dipicu oleh Neymar (52') yang memicu sengketa kedua tim. Hal ini berujung kartu kuning untuk Gnabry dan Leandro Paredes. Namun, Bayern yang konsisten dalam penguasaan bola akhirnya mendapatkan momentum. Menit 59, Joshua Kimmich mengirim bola silang cantik, yang bisa ditanduk Kingsley Coman. Masuk, sang pemain sayap asal Perancis membayar kepercayaan Hansi Flick menjadikannya starter. Thomas Tuchel bereaksi atas gol ini dengan masuknya Marco Verratti dan Julian Draxler demi penyegaran di lini tengah. Sebaliknya, Flick menuurnkan Philippe Coutinho dan Ivan Perisic untuk lebih tenang mengontrol situasi. PSG mulai lebih banyak menguasai bola dan menekan Bayern, tetapi peluang mereka belum istimewa.
Kesempatan datang pada menit 71 untuk Marquinhos, tetapi masih ada Neuer. Setelah itu, Bayern cukup aman, meski Tuchel menambah satu penyerang lagi, Eric Maxim Choupo-Moting. PSG punya kans lagi menit 89, ketika Mbappe tinggal berhadapan dengan Neuer, tetapi tembakannya mentah, dan asisten wasit mengibarkan bendera tanda ia terlebih dahulu offside. Barisan depan PSG tak bisa menemukan gol penyama kedudukan hingga peluit panjang berbunyi. Bayern sukses mengunci skor 1-0, dan akhirnya meraih gelar Liga Champions setelah menunggu 7 tahun. Hansi Flick menjadi pelatih kedua Die Roten yang mampu mendapatkan treble setelah Jupp Heynckes (2013), sedang PSG menjadi wakil Perancis ke-5 yang gagal di laga final UCL.
Kesempatan datang pada menit 71 untuk Marquinhos, tetapi masih ada Neuer. Setelah itu, Bayern cukup aman, meski Tuchel menambah satu penyerang lagi, Eric Maxim Choupo-Moting. PSG punya kans lagi menit 89, ketika Mbappe tinggal berhadapan dengan Neuer, tetapi tembakannya mentah, dan asisten wasit mengibarkan bendera tanda ia terlebih dahulu offside. Barisan depan PSG tak bisa menemukan gol penyama kedudukan hingga peluit panjang berbunyi. Bayern sukses mengunci skor 1-0, dan akhirnya meraih gelar Liga Champions setelah menunggu 7 tahun. Hansi Flick menjadi pelatih kedua Die Roten yang mampu mendapatkan treble setelah Jupp Heynckes (2013), sedang PSG menjadi wakil Perancis ke-5 yang gagal di laga final UCL.
Berdasarkan statistik Whoscored, dalam 90 menit, Bayern Munchen menguasai bola hingga 61,9 persen sedangkan PSG 38,1 persen. Dari total jumlah tembakan, Die Roten punya 12 kali (2 tepat sasaran) sementara Les Parisiens 9 kali (3 on target).
Pencetak Gol: Kingsley Coman 59' (Bayern Munchen) PSG (4-3-3): Keylor Navas; Thilo Kehrer, Thiago Silva, Presnel Kimpembe, Juan Bernat (Layvin Kurzawa 80'); Ander Herrera (Julian Draxler 71'), Marquinhos, Leandro Paredes (Marco Verratti 65'); Angel Di Maria (Eric Maxim Choupo-Moting 80'), Neymar, Kylian Mbappe. cadangan: Mitchel Bakker, Idrissa Gueye, Colin Dagba, Mauro Icardi, Pablo Sarabia, Marcin Bulka, Abdou Diallo, Sergio Rico. BAYERN MUNCHEN (4-2-3-1): Manuel Neuer; Joshua Kimmich, Jerome Boateng (Niklas Sule 25'), David Alaba, Alphonso Davies; Leon Goretzka, Thiago Alcantara (Corentin Tolisso 86'); Serge Gnabry (Philippe Coutinho 68'), Thomas Muller, Kingsley Coman (Ivan Perisic 68'); Robert Lewandowski. cadangan: Sven Ulreich, Ron-Thorben Hoffmann, Michael Cuisance, Javi Martinez, Benjamin Pavard, Lucas Hernandez, Joshua Zirkzee, Alvaro Odriozola.
Sumber : Tirto.id
Post A Comment: