Bantuan yang disalurkan didistribusikan ke 77 kepala keluarga (KK) sesuai Data yang masuk di PMI Muba, bantuan itu akan disalurkan dua titik atau dua lokasi dimana masing -masing bantuan terdiri dari 38 KK di dusun delapan Muara Medak 39 KK di dusun lima Muara Medak, khusus dusun lima ini harus masuk melewati provinsi jambi.
“Paket bantuan yang di salurkan ke suku anak dalam tersebut berupa kebutuhan pokok seperti beras dan lainya, ada juga paket hygiene KIT untuk untuk kehidupan sehari-hari serta beberapa alat untuk kebersihan diri dan lingkungan di tangan termasuk juga pakaian pakaian layak pakai”,kata Beni, Kamis (7/5).
Dikatanya, bantuan yang disalurkan ke SAD tersebut diberikan atas dasar kemanusiaan menginggat kondisi pandemi covid -19 masih melanda. Penyaluran bisa dilakukan Atas kerjasama palang merah Indonesia Kabupaten Musi Banyuasin dengan aliansi masyarakat adat nusantara dimana aliansi ini memiliki anggota komunitas suku anak dalam.
Untuk mekanisme penyaluran sendiri, nantinay barang-barang yang disalurkan oleh PMI Kabupaten nantinya akan di drop oleh PMI Kabupaten di posko PMI di lapangan.Dimana barang-barang tersebut nantinya di drop posko PMI yang berada di Muara Medak di Dusun delapan
“Dari posko itu, relawan -relawan PMI akan mendistribusikan bantuan tersebut ke 77 KK suku anak dalam. Kami Ingatkan Kembali agar Dalam pendistribusian bantuan kemanusiaan tersebut para relawan harus mengedepankan physical distensing”,terangnya.
Selain itu beni menyebutkan, PMI Muba membentuk posko di lapangan yang berada di Muara Medak bukan hanya untuk posko covid-19 namun juga, digunakan untuk sebagai posko pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kerap terjadi di Desa Muara Medak
“Jadi kita bentuk posko covid -19 rasa karuhtla, di posko itu nanti relawan -relawan sekaligus akan melakukan sosialisasi dan edukasi pada dua hal, pertama pencegahan Covid-19 kemudian juga edukasi persiapan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan kenapa ini penting dilakukan, karena di muara medak kita ketahui bersama pada tahun lalu merupakan wilayah kebakaran kita ingat di situ ada 1925 titik kebakaran. Dari itu kita harapkan relawa- relawan PMI di lapangan sudah mulai melakukan sosialisasi di lapangan sembari bersamaan memberikan edukasi terkait covid-19 juga memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap pencegahan karhutla,”bebernya
Untuk itu, PMI Kabupaten Muba mengajak semua pihak untuk mencegah secara bersamaan covid-19 dan Karhutlah,Polanya sama covid-19 mengawasi pergerakan orang jangan menularkan virus, sementara karhutla juga harus dicegah dengan pengawasan aktivitas orang yg masuk kedalam hutan untuk melakukan pembakaran.
Orang nomor dua di Bumi Serasan Sekate ini juga mengatakan, BMKG memprediksi tahun ini sekitar bulan juli akan mulai musim kemarau dan di prediksi lebih kering , Nah jangan sampai ditengah corona justru ditambah paparan asap karhutlah apalagi gambut di Merang dan Muara Medak terbakar sulit utk dipadamkan sebagaimana pengalaman selama ini.
“Bayangkan alangkah menderitanya warga Situasi Covid-19 ditambah Karhutla dari itu, jaga jarak juga jaga api , apakah bisa memdamkan apiapi dengan situasi work from home (WFH) seperti kondisi saat ini.Kuncinya ada di pencegahan , perlu kolaborasi semua pihak utk ini . Tugas PMI Muba melakukan edukasi agar terhindar dari terjadinya bencana kemanusiaan,”tukasnya. (kjs)
Post A Comment: