INFOSEKAYU - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara resmi mengeluarkan surat edaran berupa rekomendasi untuk review kelas Rumah Sakit (RS).
Hasilnya, tercatat sebanyak 615 RS di Indonesia yang mengalami penurunan kelas. Bahkan di Sumsel kelas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) mengalami penurunan.
Satu-satunya rumah sakit di Sumsel yang berada di luar wilayah Palembang yang kelasnya mantap adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu. Rumah sakit kebanggaan ughang Muba ini justru dinilai pantas dan kredibel menyandang status RSUD kelas B.
"RSUD Sekayu tidak termasuk yang direkomendasikan untuk penurunan kelas. Artinya kelas RSUD Sekayu yang kelas B sudah sesuai saat ini," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah, Rabu (17/7/2019).
Azmi menuturkan, meski demikian pihak Dinkes Muba dan pihak RSUD Sekayu tetap komitmen dan konsisten meningkatkan pelayanan serta fasilitas sarana dan prasarana di RSUD Sekayu.
"Jadi, ini juga akan menjadi pemacu semangat pihak RSUD Sekayu untuk terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas khususnya di bidang kesehatan," ulasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Sekayu, dr Makson mengatakan saat ini rumah sakit yang dipimpinnya telah berstatus rumah sakit Rujukan di Provinsi Sumsel. Dirinya terus berupaya meningkatkan fasilitas dan pelayanan di bidang kesehatan.
"Meski RSUD Sekayu ini berada di daerah kampung, tapi pelayanan yang kami berikan tidak kampungan. Kami ingin terus berusaha menjadi RSUD yang tercepat, terbaik, dan terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Menurutnya, capaian-capaian penghargaan yang diraih ini tidak terlepas dari komitmen Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin yang sangat konsisten untuk menjadikan RSUD Sekayu ini menjadi RSUD yang punya pelayanan terbaik dan mempunyai fasilitas lengkap serta berskala internasional.
"Pak Bupati Dodi Reza lah yang tidak henti-hentinya memberikan support dan memecut semangat staf dan pegawai RSUD Sekayu untuk memaksimalkan pelayanan. Capaian demi capaian prestasi berhasil diraih," tuturnya.
Dikatakan, peralatan yang dimiliki sudah representatif mulai dari kamar operasi, mesin anestesi yang update, alat laparoscopy terbaru, alat endoscopy, bronchoscopy serta alat faekoemulsifikasi semua ada. Ini semua mendukung RSUD Sekayu menjadi center of excellent Minimal Invasif Surgery.
"Sejumlah fasilitas yang belum dimiliki rumah sakit di kabupaten lain dan sudah ada di RSUD Sekayu mulai CT Scan untuk diagnostik floroscopy dan panoramic dental. Lalu fasilitas mesin cuci darah yang sebelumnya baru 6 mesin kini bertambah menjadi 14 mesin cuci darah (hemodislisa). Keberadaan alat dan sumber daya manusia ini demi peningkatan layanan bagi masyarakat. Kita bertekad masyarakat terus terlayani dengan baik," pungkasnya. /red/
Hasilnya, tercatat sebanyak 615 RS di Indonesia yang mengalami penurunan kelas. Bahkan di Sumsel kelas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) mengalami penurunan.
Satu-satunya rumah sakit di Sumsel yang berada di luar wilayah Palembang yang kelasnya mantap adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu. Rumah sakit kebanggaan ughang Muba ini justru dinilai pantas dan kredibel menyandang status RSUD kelas B.
"RSUD Sekayu tidak termasuk yang direkomendasikan untuk penurunan kelas. Artinya kelas RSUD Sekayu yang kelas B sudah sesuai saat ini," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah, Rabu (17/7/2019).
Azmi menuturkan, meski demikian pihak Dinkes Muba dan pihak RSUD Sekayu tetap komitmen dan konsisten meningkatkan pelayanan serta fasilitas sarana dan prasarana di RSUD Sekayu.
"Jadi, ini juga akan menjadi pemacu semangat pihak RSUD Sekayu untuk terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas khususnya di bidang kesehatan," ulasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Sekayu, dr Makson mengatakan saat ini rumah sakit yang dipimpinnya telah berstatus rumah sakit Rujukan di Provinsi Sumsel. Dirinya terus berupaya meningkatkan fasilitas dan pelayanan di bidang kesehatan.
"Meski RSUD Sekayu ini berada di daerah kampung, tapi pelayanan yang kami berikan tidak kampungan. Kami ingin terus berusaha menjadi RSUD yang tercepat, terbaik, dan terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Menurutnya, capaian-capaian penghargaan yang diraih ini tidak terlepas dari komitmen Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin yang sangat konsisten untuk menjadikan RSUD Sekayu ini menjadi RSUD yang punya pelayanan terbaik dan mempunyai fasilitas lengkap serta berskala internasional.
"Pak Bupati Dodi Reza lah yang tidak henti-hentinya memberikan support dan memecut semangat staf dan pegawai RSUD Sekayu untuk memaksimalkan pelayanan. Capaian demi capaian prestasi berhasil diraih," tuturnya.
Dikatakan, peralatan yang dimiliki sudah representatif mulai dari kamar operasi, mesin anestesi yang update, alat laparoscopy terbaru, alat endoscopy, bronchoscopy serta alat faekoemulsifikasi semua ada. Ini semua mendukung RSUD Sekayu menjadi center of excellent Minimal Invasif Surgery.
"Sejumlah fasilitas yang belum dimiliki rumah sakit di kabupaten lain dan sudah ada di RSUD Sekayu mulai CT Scan untuk diagnostik floroscopy dan panoramic dental. Lalu fasilitas mesin cuci darah yang sebelumnya baru 6 mesin kini bertambah menjadi 14 mesin cuci darah (hemodislisa). Keberadaan alat dan sumber daya manusia ini demi peningkatan layanan bagi masyarakat. Kita bertekad masyarakat terus terlayani dengan baik," pungkasnya. /red/
Post A Comment: