INFOSEKAYU.COM - Anjloknya harga karet di kalangan petani rakyat sungguh memprihatinkan. Tak ingin kondisi ini terus berlarut, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mencoba berinovasi dengan membangun jalan aspal berbahan karet. Proyek terobosan ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan dimulai dari Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin.
"Untuk tahap pertama ini kita bangun jalan aspal berbahan campuran karet di Desa Mulya Rejo B4 Kecamatan Sungai Lilin dengan panjang jalan 465 meter," ungkap Bupati Muba Dodi Reza Alex, Kamis (11/10/2018) di sela launching pembangunan aspal hotmix menggunakan campuran Serbuk Karet Alam Teraktivasi (SKAT) di Desa B4 Mulyorejo Kecamatan Sungai Lilin.
"Ada tiga teknik yang bisa digunakan untuk pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet dan di Muba kita menggunakan teknologi SKAT, implementasi ini pertama di Indonesia," jelasnya.
Lanjutnya, untuk tahap awal pembangunan aspal berbahan campuran karet di Muba tersebut di sepanjang jalan 465 meter mampu menyerap 8,49 ton karet alam milik petani rakyat di Muba.
"Ini sangat efektif dan membuktikan kalau implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet akan mendongkrak harga karet di kalangan petani khususnya di bumi Serasan Sekate ini," terangnya.
Dodi menyebutkan, serapan karet petani rakyat di Muba mencapai 1,6 ton per tahun sedangkan untuk pembangunan jalan berbahan campuran karet di jalan sepanjang 465 meter saja sudah menyerap 8,9 ton.
"Nah, implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini sangat nyata ke depannya akan sangat membantu perekonomian petani karet di Muba," kata Dodi.
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumsel ini juga menambahkan, pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet di Muba menggunakan dana APBD Tahun Anggaran 2018 dan menelan anggaran sebesar 1,8 miliar. "Untuk faktor ketahanan, metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini lebih tahan dan kuat," bebernya.
Sementara itu, Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PU PR, Deded Permadi Sjamsudin mengatakan upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin ini sudah sangat tepat dan merupakan penerapan pertama di Indonesia untuk kategori jalan tingkat Kabupaten.
"Kami apresiasi langkah dan terobosan Bupati Muba dalam mengimplementasikan ini, kami harapkan akan terus berkembang dan perbaikan ruas jalan di Kabupaten Muba nantinya akan konsisten menggunakan metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet alam," tuturnya.
Deded menjelaskan, untuk implementasi pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet alam dalam metodenya bisa menggunakan tiga metode yakni, di antaranya pembangunan jalan aspal berbasis latex, pembangunan jalan aspal berbasis karet padat, dan pembangunan jalan aspal berbasis SKAT.
"Untuk di Muba ini menjadi pertama kali di Indonesia yang menggunakan metode pembangunan jalan aspal berbasis SKAT," ungkap Deded.
Deded berharap, bagi daerah-daerah lain untuk mencontoh Kabupaten Muba dalam melakukan terobosan dan inovasi perbaikan ataupun pembangunan jalan daerah."Kami berharap daerah lain bisa mencontoh Kabupaten Muba, terutama bagi daerah-daerah penghasil karet alam," pungkasnya.
Pada kesempatan launching pengaspalan hotmix dengsan teknologi SKAT tersebut juga dihadiri Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Edy Sutopo, Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti, Kejari Sekayu Maskur, dan Ketua Pengadilan Agama Sekayu. /red/
Post A Comment: