InfoSekayu.com- Angin
duduk atau juga disebut sebagai serangan jantung, seringkali mendapat
penanganan yang terlambat, hingga menyebabkan kematian.
Angin duduk
bisa menyerang siapa saja. Gejala angin duduk biasanya nyeri di dada. Seperti
ditimpa benda berat atau seperti ditusuk-tusuk dan diremas.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Rina Ariani, Sp.JP menjelaskan, angin
duduk biasanya berkaitan dengan masalah jantung atau pembuluh darah koroner.
"Sakitnya bisa terasa di dada, bisa di tengah sakitnya sedikit ke kiri,
nyerinya tumpul, dan nyerinya enggak bisa ditunjuk," kata dr Rina di acara
AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Senin 8 Januari 2018.
Untuk mencegah
penderita mengalami kamatian, sebenarnya ada penanganan khusus sebagai
pertolongan pertama untuk penderita angin duduk.
Dokter Rina
menjelaskan, pertolongan pertamanya, pasien bisa didudukkan, kerah baju dibuka
di bagian atas agar tidak terlalu sesak.
"Didudukkan,
jangan dikerubutin, bisa kasih aspirin, atau langsung dibawa ke fasilitas
kesehatan terdekat," kata dr Rina.
Ia juga
menyarankan, sebagai pertolongan pertama, penderita angin duduk jangan dikerok,
jangan pula diberi balsam.
"Jika
penderitanya pingsan, cari tempat agar pasien bisa ditidurkan di alas yang
keras. Kalau di kasur enggak efektif. Yakinkan dulu pasein tak sadar. Begitu
yakin tak sadar, teriak minta tolong, lalu lakukan kompresi dada atau penekanan
pada dada," terangnya.
Untuk
kompresi, tekan 100 kali per menit. Jika pasien sudah sadar, pasiennya
dimiringkan untuk mencegah muntah dan tersedak.
"Jika
sudah sadar, jangan dikasih minum, jangan dikasih makan, pasien diistirahatkan.
Segera cari bantuan dan bawa ke rumah sakit terdekat yang punya fasilitas alat
rekam jantung."
Untuk
mencegah terjadinya angin duduk, ada baiknya hindari faktor risikonya seperti
merokok, diabetes, obesitas, kolesterol.
"Lakukan
juga medical check up secara rutin," katanya. (Edp)
Post A Comment: