Italia, Infosekayu.com
- Superman,
pahlawan yang memiliki kekuatan super. Selain bisa terbang dan kuat, Superman
kebal dengan serangan apa pun dan tidak bisa merasakan sakit. Layaknya
Superman, keluarga ini tidak bisa merasakan sakit.
Letizia Marsili (52 tahun)
adalah wanita Italia yang tidak pernah merasakan sakit. Marsili menyadari kekebalan tubuhnya sejak ia masih
kecil. Pada saat itu Marsili mengalami cedera luka bakar hingga patah tulang.
Namun Marsili tidak merasakan sakit dari cedera yang ia dapat.
Tidak hanya Marsili, dari
tiga generasi keluarga besar Marsili, lima orang di antaranya juga tidak bisa
merasakan sakit.
Hal ini membuat mereka tidak perlu menggunakan anestesi untuk menghilangkan
rasa sakitnya.
Kondisi aneh yang diidap
Marsili membuatnya menjadi objek penelitian para peneliti. Peneliti ingin
melihat bagaimana sel dalam tubuh Marsili bekerja. Para peneliti berharap
menemukan cara baru untuk mengobati rasa sakit. Peneliti menamakannya
"The Marsili Syndrome".
"Setiap hari, kami menjalankan hidup
yang sangat normal. Mungkin kami hidup lebih baik daripada orang lainnya. Kami
tidak bisa merasakan sakit," kata Marsili dilansir dari BBC.
Marsili mengaku ia merasakan sakit. Namun hanya untuk beberapa detik saja.
"Kami bisa merasakan sakit, namun hal itu terjadi hanya beberapa detik
saja," kata Marsili melanjutkan.
Meskipun keluarga ini tidak
bisa merasakan sakit, hal ini bukanlah berarti bagus untuk mereka. Sakit
merupakan tanda bahwa tubuh seseorang sedang tidak baik dan harus segera
diobati. Karena keluarga Marsili hanya merasakan sakit beberapa detik saja,
mereka sering membiarkan luka tersebut dan tidak mengobatinya. Hal ini tentu berbahaya,
karena jika tidak segera diobati akan menimbulkan kerusakan yang serius.
Hal ini terjadi pada putra
Marsili bernama Ludovico. Suatu hari Ludovico bermain sepak bola, Ludovico
sering mendapatkan cedera. Namun ia terus bermain karena tidak merasakan sakit.
"Dia terus bermain hingga waktu permainan habis, tidak peduli dia terluka
atau apa pun itu. Namun saat diperiksa pergelangan kakinya harus mendapatan
pengobatan yang serius," terang Marsili.
Selain Ludovico, putra
bungsunya yang bernama Bernado mengalami cedera patah tulang sendi pada sikunya
saat bermain sepeda. Namun Bernado tidak sadar bahwa sendi pada sikunya telah
patah. Bernado terus bermain sepeda.
Marsili sendiri
pernah mematahkan tulang bahu kanannya pada saat ia bermain ski. Seperti kedua
putranya, Marsili tetap terus bermain ski sepanjang hari. Keesokan harinya
Marsili baru ke dokter karena ia merasakan rasa geli di jari-jari
tangannya.
Marsili mengaku bahwa
senang tidak bisa merasakan sakit seperti kebanyakan orang alami. Keluarga ini
pun menjawab "tidak" ketika ditanya apakah mereka ingin merasakan
sakit seperti orang normal.
James Cox dari University
College London mengatakan bahwa keluarga Marsili memiliki semua saraf seperti
orang pada umumnya, tapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
"Kami mencoba memahami
mengapa mereka tidak merasakan sakit, dan jika kita memahami hal ini, kita akan
menemukan penemuan baru, menemukan cara baru pengganti anestesi," ujar Cox
dilansir dari BBC.
Setelah peneliti selesai
memetakan genetika keluarga Marsili, peneliti meneukan gen yang disebut ZFHX2.
Peneliti melakukan tes kepada tikus yang tumbuh dengan mutasi genetik ini. Para
tikus itu juga tidak menyadari rasa sakit. Saat ini para peneliti terus bereksperimen
mencari gen yang bisa menyebabkan Marsili Syndrome.
"Kami
berusaha untuk menemukan cara baru dalam mengatasi
rasa sakit," kata Anna Maria Aloizi, seorang profesor Universitas
Siena di Italia. (Edp)
Post A Comment: