Sekayu, InfoSekayu.com- Terkait ambrolnya tanggul penahan air sungai musi, yang
mengakibatkan setengah jalan tidak bisa
dilalui. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin sepertinya akan mencari
solusi dalam penanganan. Kendati, tanggung jawab perbaikan berada di pemerintah
pusat, namun selaku pemerintah daerah (Pemda) juga memiliki tanggung jawab.
H. Dodi Reza Alex selaku Bupati Musi Banyuasin ketika
dikonfirmasi menyampaikan, ambrolnya tanggul di Desa Bailangu, sudah diterima
laporannya.
“Saya sudah turunkan tim Pekerjaan Umum Penataan
Ruang (PUPR) untuk antisipasi dan koordinasi dengan BBWS VIII serta BBPJN V.
Bahkan, Dishub juga saya perintahkan untuk amankan, serta meminta ini segera diperbaiki oleh BBES karena berbahaya,”
ungkap Dodi melalui pesan whatsapps masangger.
Beliau menambahkan bahwa jalan tersebut merupakan urat
nadi Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) yang menghubungkan Sekayu-Palembang.
“Selain itu, kita juga akan melakukan pelebaran jalan kearah dalam, dengan
membebaskan lahan milik warga. Artinya, kita ambil alih dengan membuat jalan
alternatif baru,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan, Wabup Muba Beni
Hernedi. Menurutnya, Pemkab siap memindahkan ruas jalan tersebut untuk digeser
lintasan, bahkan sudah dipelajari dan perlu dibebaskan lahannya.
“Ada sekitar 0,5 hingga 1 kilometer buat jalan baru
sebagai solusi alternatif jalan lintasan diwilayah tersebut, mengingat dilokasi
itu sudah beberapa kali ambrol,” ucapnya.
Dan, untuk progressnya, tentuk Pemkab akan melakukan
koordinasi terlebih dahulu dengan pihak BBPJN V dan BBWS VIII. “Kalau dari
Pemkab siap dalam arti untuk pembebasan lahannya, guna dibuat jalan
alternatif,” pungkasnya.
Untuk diketahui, tembok atau tanggul penahan air
sungai musi yang berada di Dusun I Lumba Jaya, Desa Bailangu, Kecamatan Sekayu
sekitar pukul 17.00 WIB, kembali ambrol tanah sedalam 2 meter beserta tembok
penahan dari beton patah dengan panjang sekitar 150 meter, sehingga
mengakibatkan setengah badan jalan nasional tidak dapat digunakan. (Edp)
Post A Comment: