Jakarta, Infosekayu.com – Bentrokan terjadi antara
pengunjuk rasa dari Palestina dan pasukan keamanan Israel usai
melakukan ibadah shalat Jumat di sekitar wilayah Yerusalem. Satu orang warga Palestina berusia 30 tahun tewas tertembak dan 200
orang terluka akibat bentrokan di wilayah Gaza dan Yerusalem tersebut.
“Lebih dari 200 orang terluka di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem, 50
di antaranya memerlukan perawatan di rumah sakit. Sebagian besar
luka-luka kecil. Itu disebabkan oleh peluru karet, gas air mata dan
sesak napas,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dilansir detikcom dari CNN, Sabtu (9/12/2017).
Militer Israel menuturkan kerusuhan semacam itu terjadi di sekitar 30
lokasi di Tepi Barat Yerusalem dengan jumlah pengunjuk rasa sekitar
3.000 orang.Dalam aksi itu, 10 orang terluka. Di sisi lain, ratusan orang terlibat
kerusuhan serupa di enam lokasi sepanjang perbatasan Israel dan Gaza.
Para demonstran melakukan aksi bakar ban dan melemparkan tentara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dengan batu. Di kawasan Tepi Barat kota Bethlehem, tim CNN melihat tentara Israel
menembakkan peluru karet dan gas air mata ketika para demonstran
Palestina melemparkan batu, kelereng dan bom molotov.
Pertarungan singkat juga terjadi di pintu gerbang Damaskus menuju
Kota Tua Yerusalem, tempat para demonstran meneriakkan slogan-slogan dan
mengangkat bendera Palestina tinggi-tinggi.
Meski begitu, juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld menulis dalam
akun Twitter miliknya bahwa tidak ada insiden yang terjadi di dalam
kompleks Masjid Al-Aqsa saat salat Jumat. Namun tindakan pengamanan dari
kepolisian terus berlanjut di sekitar Yerusalem dan Kota Tua.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa dan kecaman dari seluruh dunia
muncul akibat langkah Trump untuk memindahkan Ibu Kota Israel ke
Yerusalem tersebut pada hari Rabu (6/12). Masyarakat Palestina
menyerukan ‘hari kemarahan’ selama tiga hari untuk memprotes keputusan
tersebut.(im)
Post A Comment: