Sumsel, infosekayu.com- Warga Jalan Nusa Indah, Rt, 07 Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I‎, Kota Lubuklinggau tiga hari terakhir dihebohkan dengan penemuan bunga bangkai di tanah kosong milik Nurman Harahap (53) warga setempat. 

Bunga bangkai yang tumbuh di la‎han kosong seluas 10 x 20 Meter tepatnya dekat kolam ikan depan rumahnya itu diperkirakan sudah berumur 15 hari dengan tinggi sekitar 15 centimeter. Bunga bangkai itu dinamakan warga setempat bunga bangkai jenis bonsai, karena ukurannya yang kecil dan tergolong kerdil tidak sama dengan bunga bangkai pada umumnya.

Menurut Nurman awal mula penemuan anggota marga amorphophallus di pekarangan rumahnya itu bermula saat dirinya mencium bau busuk yang sangat menyengat. Karena merasa terganggu dan penasaran akhirnya ia mencari-cari dari mana sumber bau itu, rupanya setelah berkeliling ia menemukan bunga bangkai itu dalam keadaan mekar. "Mulanya ‎saya kira bebek peliharaan saya mati tidak ketahuan, kemudian saya langsung cari ke depan, setelah dicari-cari ternyata ada bunga ini sedang mekar," ungkap Nurman.

Tumbuhnya bunga bangkai di tanah kosong milik Nurman bukan yang pertama. Namun sudah yang kedua‎ kalinya, setelah tumbuh pertama tahun 2008 lalu. "Dari awal kita menemukannya memang sudah tahu kalau yang tumbuh bunga bangkai. Yang pertama dulu sama dengan ini. Sama-sama modelnya ‎jenis bunga bangkai mini," kata Nurman.

Namun pasca penemuan itu, Nurman tidak langsung memberitahu warga sekitar bila di lahan kosong miliknya tumbuh bunga bangkai. Keberadaan bunga bangkai itu baru tersebar setelah tim PTSL dari pusat dan ketua Rt Setempat melakukan pengukuran tanah Prona milik Nurman Harap. "Ketika ‎kita lagi ngukur tim bilang bila itu jenis bunga bangkai. Kemudian langsung foto -foto dan diposting di facebook, saya kirim juga pak lurah, untungnya mereka langsung tanggap," ungkap ‎Selamet Riyadi.

Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan supaya tidak dirusak oleh orang para pengunjung dan anak-anak ketika mengambil foto, sekeliling bunga bangkai tersebut sudah dipagar menggunakan kayu. Bahkan saat ini kondisi mahkota bunga bangkai itu sudah mulai pecah dan tidak menimbulkan bau menyengat lagi, serta daunnya sudah tidak terlihat mulai layu. "Umurnya paling lama 30 hari, matinya juga tidak sekaligus tapi perlahan-lahan rontok layu. Kemudian yang tersisa hanya batangnya saja," katanya. (NL)
Share To:

redaksi

Post A Comment: