BETUNG, infosekayu.com - Pembangunan jaringan transmisi Gardu Induk (GI) Betung-Sekayu terus dikebut. Saat ini dari total 118 tower yang dibangun tinggal menunggu 9 pembangunan tower lagi yang dalam tahap penyelesaian.
Penyebab molornya pembangunan beberapa tower jaringan listrik tersebut disebabkan adanya beberapa warga yang meminta ganti rugi lahan dalam jumlah besar, bahkan ada juga warga yang mendesak supaya Pemerintah memasukkan anak mereka menjadi PNS.
"Ada warga di Desa Bailangu yang meminta kebun duku-nya diganti Rp.20 juta per-batang dan meminta tiga anaknya dimasukkan PNS. Inilah yang menghambat pekerjaan kami untuk menuntaskan pembangunan Gardu Induk (GI) PLN Betung ini," ungkap Manager Unit Pelaksana Proyek Jaringan Betung-Sekayu, Adril Fadjri, Selasa (15/8).
Dikatakan, kendala saat ini yang masih dihadapi yakni masih seputar pembebasan lahan untuk dibangunnya tower jaringan. "Hanya pembebasan lahan yang menjadi kendala, kalau warga tidak menuntut banyak hal tentu pembangunan GI ini bisa segera tuntas dan beroperasional," terangnya.
Lanjutnya, pihaknya menargetkan akhir September mendatang persoalan lahan bisa diselesaikan dengan upaya mediasi dan warga bisa memahami bahwa ini menyangkut kepentingan banyak orang. "Kami tergetkan akhir September ini tuntas dan bisa segera operasional," kata Fadjri.
Sementara itu, Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin yang berkesempatan meninjau Gardu Induk (GI) PLN Betung-Sekayu dan sekaligus Rapat Pembahasan Progress Transmisi Betung-Sekayu ini terlihat tampak geram ketika mendengarkan paparan pihak pekerja proyek GI PLN.
Betapa tidak, Bupati yang baru dua bulan menjabat ini menyayangkan adanya ulah beberapa warga yang menyulitkan pengerjaan transmisi GI PLN Betung-Sekayu. "Listrik ini kan menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak dan bisa membuat Muba terang benderang, jadi harusnya jangan dipersulit," tegasnya.
Dodi berharap, warga yang lahannya dilalui proyek pengerjaan tower GI Betung-Sekayu berpikir maju dan juga memikirkan kepentingan orang banyak. "Kalau hanya mementingkan ego pribadi tentu akan merugikan orang banyak. Kebutuhan listrik yang normal di Muba ini sudah sangat mendesak, besok kita sudah 72 tahun merdeka, masak hanya mementingkan kepentingan pribadi lalu jadi merugikan orang banyak," cetusnya.
Pada kegiatan meninjau Gardu Induk (GI) PLN Betung-Sekayu dan sekaligus Rapat Pembahasan Progress Transmisi Betung-Sekayu tersebut juga dihadiri Asisten II Sulaiman Zakaria, Pimpinan Petro Yuliar, Kadis Lingkungan Hidup A Rahman , dan Manager PLN Rayon Sekayu, Martua Darlimonte. (hum)
Post A Comment: