Infosekayu.com Media sosial dan aplikasi pesan singkat merupakan layanan internet yang tengah digandrungi di seluruh dunia.Sayangnya,beragam konten yang ada di dalamnya, membuat sejumlah negara memberlakukan pemblokiran terhadap layanan tersebut.Salah satu bentuk pemblokiran dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terhadap layanan pesan singkat Telegram. Pemerintah menilai Telegram berisi banyak konten negatif terkait radikalisme dan terorisme.

Pemerintah mengaku tidak tebang pilih dan akan memblokir layanan internet lain jika memiliki konten negatif di dalam layanannya.Karena itu,pemerintah tak segan memblokir media sosial besar seperti Facebook dan Twitter, jika tidak mengikuti aturan yang berlaku di Tanah Air.Lalu, apa jadinya jika semua media sosial diblokir di Indonesia? Ada beberapa kemungkinan yang bisa saja membuat warganet beralih ke sejumlah hal berikut:

1. Curhat di tembok
Ketika fitur "Wall" Facebook saat ini menjadi pelampiasan warganet mencurahkan isi hatinya alias curhat, maka mereka akan mencari alternatif lain. Salah satunya dengan menulis isi hati dalam bentuk kalimat atau gambar di tembok-tembok.Tembok tak berdosa tersebut bisa ditemui di lingkungan sekolah, gang sempit, hingga toilet. Sayangnya, tidak seperti Facebook yang para penggunanya bisa saling mengomentari, justru curhat tersebut biasanya dibalas dengan polesan cat baru dari si pemilik tembok karena dianggap merusak pemandangan.

2. Coretan nama ada di banyak lokasi
Warganet bisa menggunakan media sosial untuk menuliskan apa pun tentang sekolah, geng pertemanan, hingga nama julukan sendiri di bagian profil. Jika mereka tidak bisa lagi menggunakan media sosial, maka tulisan-tulisan semacam itu lagi-lagi akan dialihkan ke tembok.Kemungkinan banyak tembok di jalanan akan dipenuhi coretan dari cat semprot yang bertuliskan nama-nama sekolah dan orang.Perbuatan vandalisme seperti ini tidak hanya dilakukan di tembok, tapi juga di beberapa tempat seperti gerobak, bus, dan batu-batu besar di tempat wisata.

3. Cari kenalan lewat uang kertas
Media sosial memungkinkan para penggunanya untuk berkenalan atau bertukar kontak seperti nomor telepon untuk percakapan yang lebih pribadi. Jika diblokir, uang kertas kemungkinan akan menjadi sasaran untuk melakukan aktivitas tersebut.
Siap-siap saja, nantinya kita akan menemukan uang kertas bertuliskan nama seseorang dilengkapi nomor teleponnya untuk berkenalan.(LS)
Share To:

redaksi

Post A Comment: