PALEMBANG, infosekayu.com - Perkembangan teknologi sangat nyata mengubah gaya hidup masyarakat. Proses jual-beli tatap muka mulai luntur seiring munculnya jual-beli online yang sedang tren dan digandrungi masyarakat di Indonesia. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh sebagian penjual melalui sistem online, dengan berbagai cara mereka menawarkan program untuk bisa merangkul masyarakat dan melakukan jual-beli online.
Menyikapi hal tersebut Bupati Musi Banyuasin (Muba), H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA mengatakan perkembangan era digitalisasi tidak bisa dibendung, oleh sebab itu harus terus diikuti khususnya bagi pelaku UMKM.
"Ya, saat ini secara bertahap Muba juga sudah menerapkan Digital Smart City yang dimulai dengan pemasangan kamera CCTV yang terintegrasi dengan sistem keamanan Polres Muba dan ke depan pelaku UMKM juga harus bergabung dengan Electronic Commerce atau E-Commerce," ujar Bupati Muba H Dodi Reza Alex yang juga Ketua Umum KADIN Sumsel di sela Seminar Digital Marketing bersama Tokopedia di Hotel Emilia, Jumat (28/7).
Dikatakan, untuk menjadi pelaku UMKM yang sukses tentu harus mengikuti perkembangan teknologi dan secara tidak langsung bisa mengenalkan hasil kearifan lokal di daerah masing-masing melalui E Commerce
"Misalnya penjual ikan salai asap asli Muba, kalau ikut bisnis online atau E Commerce nantinya tentu ikan salai asap khas Sekayu ini tidak hanya dikenal di Sumsel saja tetapi bisa dikenal di seluruh Indonesia," jelas mantan Ketua Komisi VI DPR RI.
Dodi menambahkan, saat ini sudah berangsur bertambah pelaku UMKM di Muba khususnya kalangan generasi Muda yang memasarkan produknya di sistem E Commerce atau jual-beli online.
"Generasi muda di Muba sudah ada yang ikut serta E Commerce hanya saja masih konsen dengan penjualan kaos, nah ke depan generasi muda maupun warga Muba pelaku UMKM yang konsen dengan kuliner asli Sekayu-Muba juga harus ikut serta bisnis jual-beli online," tuturnya.
Sementara itu, Direktur PT Tokopedia, Leontinus Alpha Edison menyebutkan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi hingga 58 persen terhadap GDP Indonesia, namun kebanyakan masih offline. Padahal saat ini ada lebih dari 100 juta pengguna internet di Indonesia yang menjadi pasar sangat menjanjikan.
"UMKM yang belum goes online bukan sekadar membutuhkan akses ke pasar. Hal yang tidak kalah penting adalah pelatihan sehingga produk memiliki daya saing, akses ke infrastruktur dan tidak jarang akses ke permodalan.
Leon membayangkan bagaimana subsidi-subsidi dari Pemerintah setempat bisa memonitor secara real time atau kemudahan hidup yang bersifat cashless society dimana pembayaran SIM, Tilang, uang sekolah, dan sebagainya bisa dilakukan secara online hingga pemanfaatan big data dari transaksi jual-beli online yang terjadi di masing-masing wilayah.
"Lewat big data, Pemkab Muba dan Pemprov Sumsel bisa menganalisa produk-produk asal daerah masing-masing apa yang diminati dari seluruh Indonesia. Hal ini bisa membantu pengambilan keputusan, misalnya untuk mendorong sektor industri kecil menengah yang bisa mengurangi ketergantungan daerah terhadap produk impor atau inisiatif yang mendukung perkembangan UMKM, sekaligus mendorong ekonomi inklusif," tutupnya.
Pada kegiatan Seminar Digital Marketing bersama Tokopedia di Hotel Emilia tersebut juga dihadiri Asisten I Pemprov Sumsel, Akhmad Najib, Duta Anti Narkoba Sumsel Lury Elza Alex Noerdin, Ketua HIPMI Sumsel Muhammad Akbar Alfaro, dan ratusan pelaku UMKM di Sumsel. (hum)
Post A Comment: