JAKARTA, infosekayu.com - Komitmen menjaga serta melestarikan hutan dan lingkungan hijau di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus diperkuat oleh Pemerintah Kabupaten Muba. Terlebih, Kabupaten Muba menjadi salah satu Kabupaten di Sumsel yang mendukung untuk mewujudkan Pertumbuhan Hijau (Green Growth).
Kabupaten Muba juga dinilai sejumlah pihak sangat Sustainable atau mampu untuk tetap mempertahankan sumber daya dengan mengatur penggunaan, perkembangan dan perlindungan terhadap sumber daya alam dan fisik dengan tidak merusak ekologi.
"Komitmen Pemkab dan perusahaan sawit di Muba inilah yang kami nilai sangat layak untuk nantinya mendapatkan sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) internasional dan ISPO. Dan nantinya Kabupaten Muba akan menjadi Kabupaten pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi tersebut," ujar Senior Program Manager Palm Oil IDH-The Sustainable Trade Initiative, Desi Kusuma Dewi di sela paparan Kegiatan Mitra Musi Banyuasin untuk Mewujudkan Pertumbuhan Hijau (Green Growth) bersama Bupati Muba H Dodi Reza Alex Lic Econ MBA di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (13/7).
Dikatakan, indikator Kabupaten Muba dinilai layak untuk mendapatkan sertifikasi yurisdiksi tersebut yakni karena Muba khususnya di Kecamatan Lalan dipastikan sangat memperhatikan perlindungan sumber daya alam dan tidak merusak ekologi.
"Selain itu, Pemkab dan perusahaan sawit di Muba sangat menginspirasi daerah lain untuk juga menjaga lingkungan dan kelestarian hutan dan alam. Ini yang kami rasakan mengapa Muba sangat layak untuk mendapatkan sertifikasi yurisdiksi dan ditargetkan pada 2018 mendatang Muba sudah mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISPO," ungkapnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Desi, Pemerintah Jerman akan mengunjungi Kecamatan Lalan Kabupaten Muba untuk meninjau lokasi penataan petani sawit di Lalan. "Di Kecamatan Lalan Kabupaten Muba sudah ada 4 ribu hektar lahan yang dikelola petani swadaya untuk nantinya membantu sertifikasi yurisdiksi," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Muba H Dodi Reza Alex Lic Econ MBA menyebutkan Pemkab Muba tidak akan fokus saja dengan rencana-rencana dalam upaya menjaga lingkungan dan hutan tetapi juga akan fokus dengan mengedukasi masyarakat pedesaan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Edukasi ke warga pedesaan ini sangat penting. Ini yang akan terus kami perkuat, untuk meminimalisir kerusakan hutan yang salah kelola oleh warga," ujar alumni S2 University Libre de Bruxelles Belgia itu.
Terkait Kabupaten Muba layak dan bakal mendapatkan sertifikat yurisdiksi dari RSPO dan ISPO, Dodi mengatakan pada prinsipnya pihaknya menyerahkan semua keputusan kepada pihak yang menilai. "Terpenting Pemkab Muba akan komitmen terus menjaga lingkungan dan meminimalisir serta mencegah karhutla dan ini sudah menjadi kewajiban Pemkab Muba," tegasnya.
Dalam kesempatan itu turut dihadiri beberapa yayasan dan penggiat lingkungan Indonesia yakni diantaranya Country Director IDH Indonesia Fitrian Ardiansyah, Project Director Kelola Sendang (ZSL) Prof Damayanti Buchori, Director Asia Tenggara Rainforest Alliance Murdiana Darus, Manager Inisiatif Satu Peta WRI Indonesia Adi Pradana, dan Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari Gita Syahrani.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex juga didampingi Wakil Bupati Muba Beni Hernedi serta Kepala Bapedda Yusuf Amilin dan Kepala Dinas Perkebunan Iskandar. (humas)
Share To:

redaksi

Post A Comment: