Infosekayu.com - Mengawasi dan mendampingi anak-anak  dalam masa pertumbuhan memang gampang-gampang susah.Terlebih, ketika mendampingi anak perempuan yang sedang masuk ke dalam masa pubertas.Anak perempuan yang sedang dalam masa pubertas akan mengalami perubahan emosi.Peran orang tua adalah memberikan energi yang positif, agar anaknya tidak sampai mengalami depresi, seperti yang dijelaskan oleh Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi., psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia.

Perubahan hormon di fase Pre Menstruasi Syndrome (PMS), menimbulkan gejala fisik seperti perut nyeri, mual, kembung, sakit kepala, sakit punggung, dan kram perut.
Gejala psikologis yang terjadi seperti rasa gelisah, mudah tersinggung, marah, kesal, dan sedih seringkali muncul tanpa sebab Semua itu terjadi karena adanya perubahan siklus biologis dalam tubuh, seperti estrogen, progesteron dan hormon yang lainnya.Pada umumnya, ketika anak perempuan baru saja mengalami menstruasi maka dia cenderung akan malu dan tertutup kepada teman seusianya.

Hal ini sangat disayangkan, anak seharusnya merasa biasa saja karena mentruasi adalah hal yang normal dialami oleh anak perempuan.Dengan bersikap terbuka kepada teman, akan memudahkan teman sebayanya untuk lebih mengerti keadaanya.Ketika seorang anak sedang menstruasi, maka dia akan merasakan sakit atau tidak enak badan, dan tentunya kita sebagai orangtua yang terbuka akan lebih membuat anak kitanyaman untuk selalu bersikap terbuka pula.

Tidak hanya harus bersikap terbuka, anak perempuan yang baru menstruasi juga harus diberi tahu bagaimana fungsi pembalut wanita.Dimulai dari bagaimana cara memakainya, dan cara membersihkan diri ketika mengganti pembalutnya.Selain itu, dalam segi pakaian yang harus diperhatikan adalah gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang nyaman dan dapat menyerap keringat.Hal ini penting karena untuk menjaga kelembapan ketika sedang menstruasi.(LS/NL)
Share To:

redaksi

Post A Comment: