Infosekayu.com - mengaku capai mendengar orang dengan mudah mengkafirkan orang lain, hanya karena memilih calon pemimpin yang berbeda pada Pilkada DKIPilkada DKI 2017.Menurut dia, tidak perlu sampai menggunakan isu agama untuk kepentingan pribadi. Namun, situasi itu membuat Aura Kasih jadi putar otak. Mencari cara supaya dia dan orang di sekitarnya yang memang berbeda tidak terpecah lantaran isu agama tersebut.
"Kita itu tidak boleh rasis. Kita harus memberi contoh kepada negara lain yang tidak memiliki keberagaman seperti di Indonesia.Di sini ada banyak agama dan budaya yang beragam,"kata Aura Kasih Selasa, 30 Mei 2017.Aura Kasih kemudian berharap bahwa materi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang pernah dia pelajari dulu, dapat diaplikasikan kembali. Menurut dia, banyak manfaat yang dirasakan karena mendalami setiap materi dan pembahasan dari mata pelajaran tersebut.
"Aku dan teman-teman jadi lebih paham bagaimana penerapan Pancasila sehari-hari," kata Aura Kasih.Salah satunya hidup damai dan berdampingan dengan orang-orang yang berbeda agama."Kita tidak boleh rasis," Aura Kasih memiliki seorang manajer yang beragama Katolik.Dan,berteman baik dengan penganut agama lain,seperti Budha dan Hindu.Demi menghormati teman-temannya itu,Aura Kasih berusaha tak pernah absen menghadiri sebuah acara,seperti pernikahan,sekalipun diadakan di dalam gereja.Pun ketika aku ada pengajian. Beberapa temanku yang Katolik maupun Budha, mau datang, duduk, dan ikut mendengarnya," kata Aura Kasih menambahkan.
Aura Kasih yang dikenal masyarakat berkat lagu Mari Bercinta meyakini bahwa tidak ada satu pun agama yang menyulitkan umat-Nya dalam bergaul dan bersosialisasi.Oleh sebab itu, buat apa rasis kalau kitanya sendiri bisa hidup rukun, damai, berdampingan, dan saling mengasihi dengan umat agama lain?
"Aku bersyukur ada di dunia hiburan. Dengan begitu, aku bisa memberi contoh, setidaknya dengan followersku bahwa aku saja bisa lho nggak rasis, masa kalian nggak," kata Aura Kasih Kita,kata Aura, tidak boleh memperkeruh dan membiarkan hal-hal seperti itu berlangsung lama di Indonesia. Isu agama harus segera diakhiri. Dan, sekarang waktunya bagi kita untuk membuktikan bahwa masyarakat Indonesia bisa mengaplikasikan semua hal yang tertuang di dalam Pancasila.(LS&NL)
Post A Comment: