Infosekayu.com - Ramadhan merupakan bulan mulia karena mengandung perintah Allah dan
seruan Rasulullah untuk berpuasa wajib sebulan penuh. Pada bulan ini
juga wahyu Allah yang berupa ayat-ayat Al-Quran diturunkan ke muka bumi.
Keutamaan Ramadhan lainnya ialah terdapat Lailatul Qadr di dalamnya,
yakni satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka, bergembiralah
kita sebagai umat Islam dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan yang
penuh dengan keberkahan ini.
Rasulullah selalu memberi kabar gembira kepada para Sahabatnya setiap kali datang bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Telah
datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah
mewajibkan atas kalian untuk berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu juga
dibukakan pintu Surga serta ditutupnya pintu-pintu Neraka…” (Riwayat Ahmad).
Demikian halnya para Sahabat dan tabi’in di zaman Rasulullah maupun
sesudahnya, mereka senantiasa bergembira dengan kedatangan bulan
Ramadhan. Sebagaimana Mulla bin al-Fadhel pernah menyatakan bahwa
perilaku para salaf sholeh terhadap kemuliaan Ramadhan adalah mereka
selalu berdoa dan memohon kepada Allah selama enam bulan agar dapat
bertemu Ramadhan dan memohon selama enam bulan agar amal ibadahnya
selama Ramadhan diterima Allah Subhanahu Wata’ala.
Beberapa hal yang semestinya kita prioritaskan
sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan di antaranya:
Berniat dan Berdoa.
Sesungguhnya baik buruknya amal
seseorang terletak pada niatnya. Dengan niat yang benar dan ikhlas
karena mengharap ridho Allah maka insya Allah puasa kita akan
berkualitas. Setelah memiliki niat yang benar, maka berdoalah kepada
Allah, memohon untuk dijaga hati dan diri kita agar benar-benar siap
menyambut bulan Ramadhan. Tentunya dengan doa kita juga berharap Allah
mempertemukan kita dengan Ramadhan dalam keadaan sehat dan kuat baik
jasmani dan rohani, serta memiliki semangat beribadah. Rasulullah pernah
berdoa, “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta
pertemukanlah kami dengan Ramadhan.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani).
Meningkatkan Khazanah Keilmuan.
Setiap Muslim
diwajibkan membekali diri dengan ilmu ketika hendak beribadah kepada
Allah. Harapannya agar amal ibadah yang dilakukannya sesuai dengan
tuntunan Islam. Demikian halnya ibadah di bulan Ramadhan terutama puasa,
kita harus mengetahui rukun dan hal-hal yang dapat merusak ibadah
puasa. Perintah berilmu juga merupakan perintah Allah, sebagaimana
firman-Nya dalam QS. Al-Anbiya’ [21]: 7,
وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلاَّ رِجَالاً نُّوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Artinya: “Maka bertanyalah pada orang-orang yang berilmu jika kalian tidak mengetahui.”
Mensucikan Diri.
Logikanya, ketika seseorang menyambut tamu penting misalnya pejabat atau orang-orang yang dihormati.Tentu ia harus bersih diri, tempat dan lingkungan sekitarnya.
Demikian halnya Ramadhan, bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulullah
tersebut. Seharusnya kita membersihkan diri dari segala dosa dan
meninggalkan segala maksiat untuk menyambut kedatangan Ramadhan, bulan
penuh berkah ini.
Betapa rugi orang-orang yang berpuasa menahan lapar dan dahaga,
tetapi dirinya masih berbuat maksiat. Sebagaimana dalam haditsnya,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, ”Barangsiapa yang
tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada
bagi Allah kepentingan terhadap puasa (yang sekedar meninggalkan makan
dan minum.” (Riwayat Bukhari).
Menyusun Program Kebaikan.Dalam meraih sukses tentu diperlukan
rencana-rencana cerdas dan matang. Inilah yang juga diperlukan setiap
Muslim yang ingin meraih sukses ibadahnya, terlebih khusus ibadah di
bulan Ramadhan. Sudah menjadi tradisi setiap Ramadhan akan terdapat
peningkatan aktivitas keislaman. Di mana-mana banyak diselenggarakan
kajian-kajian Islam, gerakan sosial sedekah dan zakat, sholat sunnah
berjamah dan ibadah lainnya.
Agar kita dapat menunaikan semua itu tanpa meninggalkan kewajiban
pribadi, maka perlu sekali untuk menyusun program selama Ramadhan. Tentu
program-program yang baik dan bernilai manfaat seperti menyiapkan
takjil berbuka bagi orang lain, aktif mengikuti kegiatan di masjid
sekitar, menyantuni anak-anak yatim dan kaum dhuafa, memperbanyak
bersilaturrahim, mengadakan kajian-kajian yang membahas seputar
keutamaan Ramadhan dan program lainnya.
Demikianlah beberapa hal yang semestinya menjadi etika kita ketika
menyambut datangnya bulan penuh berkah ini. Tujuannya semata-mata demi
meraih ridho Allah karena kita dapat mengisi bulan Ramadhan dengan amal
ibadah yang maksimal dan dapat mengambil manfaatnya. Semoga kita dapat
menyelesaikan ibadah di bulan Ramadhan ini dengan predikat terbaik di
hadapan Allah dan kita dijauhkan dari hal-hal yang membuat ibadah kita
sia-sia.
“Berapa banyak orang yang berpuasa, hanya mendapatkan lapar dan
dahaga saja. Dan berapa banyak orang yang mendirikan shalat malam hanya
mendapatkan begadang saja.”
(HR. An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah dan Ibnu Hubban).(LS)
Post A Comment: