Sumsel, infosekayu.com- Tiga pelajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muaraenim, nyari babak belur dihajar massa di Prabumulih lantaran kedapatan hendak menjual handphone hasil curian, Senin (2/5/2017).

Beruntung, saat kejadian petugas polisi tiba di lokasi dan berhasil menyelamatkan tiga pelajar kelas 2 SMP itu dari amukan massa. Ketiga pelaku pencurian tersebut dihajar massa ketika hendak menjual handphone hasil curian di conter handphone Jalan Jendral Sudirman simpang Nasional Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih.

Ketiganya yakni inisial RM (14), XHS (13) dan BSP (14), merupakan warga Desa Karang Agung Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muaraenim. Selain tiga pelaku, turut diamankan barang bukti hasil curian berupa 1 unit handphone jenis Xiomi.

Selanjutnya guna kepentingan penyelidikan dan proses lebih lanjut, tiga pelaku berikut barang bukti diserahkan ke Polsek Lubai Ulu. Informasi berhasil dihimpun, diringkusnya tiga pelajar kelas 2 SMP itu bermula koordinasi jajaran Polsek Lubai Ulu ke Polsek Prabumulih Barat yang menyebutkan ada tiga pelaku pencurian yang akan masuk ke Prabumulih.

Mendapat laporan itu, selanjutnya petugas polsek Prabumulih Barat bersama polsek Lubai Ulu melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku. Ketiga pelaku selanjutnya diketahui akan menjual barang hasil curian di Conter handphone kawasan Nasional Prabumulih.

Namun belum sempat petugas meringkus tiga pelaku, korban pencurian langsung meneriaki tiga pelaku maling. Warga yang mendapati itu langsung meringkus dan menghajar tiga pelaku. Petugas selanjutnya mengamankan ketiga pelaku dan mengamankannya di polsek Prabumulih barat.

Dihadapan petugas, tiga pelaku mengakui perbuatannya mencuri handphone dari bengkel warga di Desa Karang Agung Kecamatan Lubai Ulu. "Kami disuruh WH maling kalau idak kami digebukinyo, lalu kami cak-cak beli baut dan maling handphone Bengkel Yasril, terus kami ke Prabumulih nak jual handphone," ungkap RM ketika dibincangi dihadapan petugas kepolisian. (Kami mencuri disuruh WH kalau tidak mau kami akan dipukuli jadi kami pura-pura membeli baut dan mencuri hp di bengkel Yasril lalu hp akan kami jual ke Prabumulih)

RM mengatakan, handphone rencananya akan dijual seharga Rp 500 ribu, uang akan digunakan untuk membeli aibon. "Yang nyuruh kami itu hoby pakai aibon, rencananyo hasil jual handphone duitnyo nak kami enjuk samo WH, dio biaso ngaibon," kata tiga pelajar itu polos.

Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti SE MM melalui Kapolsek Prabumulih Barat, AKP Sofyan Afandi didampingi Kanit Reskrim, Ipda Haryoni membenarkan adanya tangkapan tersebut. "Tiga pelaku merupakan pelajar, mereka diringkus ketika dihajar massa di pasar Prabumulih. Tiga pelaku selanjutnya akan kami serahkan ke Polsek Lubai Ulu," tegasnya. (NL)

Share To:

redaksi

Post A Comment: