Infosekayu.com -  Kini Salah satu misi Google yang disampaikan di I/O 2017 adalah keinginan untuk meraih setidaknya dua miliar pengguna Android lebih banyak.


Konsep ini mereka sebut sebagai “The Next Billion Users”, di mana menargetkan lebih banyak pengguna Android di sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia. Karenanya, Google menggagas sebuah proyek yang mereka sebut “Android Go”.

Seperti dijelaskan Sameer Samat, VP Product Management Android, Android Go adalah versi ‘ringan’ dari Android O yang dikhususkan beroperasi pada perangkat Android dengan harga terjangkau. Dan kebanyakan, perangkat ini justru dijual di negara-negara berkembang.

“Android Go berjalan pada perangkat dengan spesifikasi entry level, dan juga diperuntukkan bagi pengguna dengan keterbatasan jaringan dan kemampuan,” kata Samat saat mengisi sesi keynote Google I/O 2017 di Shoreline Amphitheater, California, Amerika Serikat, Rabu (17/5/2017).

Menariknya, Android Go bahkan bisa berfungsi pada perangkat dengan memori di bawah 1GB. Namun, mengingat perangkat yang berjalan dengan Android Go, semua aplikasi yang diinstal adalah aplikasi ‘lite’, atau memiliki memori yang kecil, ambil contoh seperti YouTube Go, Facebook Lite dan Twitter Lite.

Bahkan, browser Chrome di Android Go memiliki fitur Data Saver di mana tetap bisa menge-load banyak laman namun tidak mengonsumsi data secara boros. (ZP)
Share To:

redaksi

Post A Comment: