Jakarta, Infosekayu.com - Berceceran Handuk, alat kontrasepsi dan tisu bekas dimana-mana di lantai tiga pusat kebugaran Atlantis, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Gemerlap lokasi pesta penyuka sesama jenis atau homoseks itu kini hanya sepenggal cerita. dan Berakhir di hotel prodeo.


Minggu, 21 Mei 2017 malam, event khusus gay betajuk 'The Wild One' yang telah tiga tahun beroperasi seketika berhenti. Tidak ada lagi kisah bisnis lendir di tiga lantai 60 meter persegi tempatnya kaum homoseksual itu.

Tidak banyak yang mengetahui gedung bercat coklat di Ruko - Kokan 15-16 Permata Jalan Boulevard Bukit Gading Raya Blok B Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara itu dipakai pesta seks. Pengelola memberlakukan sistem pengamanan ketat yang dijaga pria berbadan kekar.

Boleh dibilang tempat ini ekslusif bagi member pusat kebugaran Atlantis. Pengunjung yang datang wajib menunjukan undangan event dari member yang telah terdata. Undangan event maksimal 150 pengunjung yang ingin ikut pesta sek itu didaoatkan via broadcast Whatsapp secara berantai.

"Pada saat masuk pengunjung diminta KTP dan uang Rp 185 ribu. Pengunjung hanya bisa melalui satu pintu masuk," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono saat melakukan rekonstruksi di lokasi, Selasa 23 Mei 2017.

Pengecekan identitas menjadi wajib untuk bergabung dalam event gay ini. Bila tidak membawa KTP, pengunjung wajib membayar denda Rp 100 ribu untuk biaya jaminan dan nota tutup mulut tidak akan membocorkan event khusus tersebut kepada masayarakat.

"Pintu masuk dibuka dengan tombol khusus, sebelum masuk diberi handuk dan kunci loker," ujar Dwiyono. Setelah masuk, pengunjung bebas menggunakan fasiltas peralatan kebugaran di lantai satu. Ada 200 loker yang bisa dipilih pengunjung untuk menaruh pakaian dan barang. Beberapa barbel dan peralatan latihan beban bisa digunakan kemudian setelah berganti pakaian.

Fasilitas di lantai dua juga bebas dimanfaatkan. Ada kolam spa dan shower air terbuka yang bisa digunakan. Suasana di ruangan ini tampak layaknya diskotek lantaran nyala lampu warna-warni. Tampak pula tiang-tiang yang digunakan untuk aksi pooldance. "Lantai dua ini juga digunakan sebagai aksi striptis," kata Kapolres.

Beralih ke lantai tiga, ruangan ini paling khusus digunakan untuk kegiatan prostitusi kaum gay. Ruangan seluas 20 meter persegi ini dimodifikasi sedemikian rupa hingga menjadi ruangan bilik yang lebih kecil. Bilik sekitar 0,5 meter persegi berjumlah puluhan ini dilengkapi degan matras dan sekotak tisu.

Tak hanya itu, pengunjung juga diberi gratis alat kontrasepsi dan peralatan pemuas seksual lainnya. "Lantai tiga ada bilik-bikik kamar, mereka juga gunakan untuk melakukan seks sesama jenis," papar Dwiyono.

Tak cukup di situ, pengunjung yang termasuk golongan VIP juga bisa menggunakan fasilitas tambahan di balkon paling atas. Ada satu jacuzzi portable dan fasilitas layaknya kafe outdoor bisa digunakan sepuasnya.

Praktik ini belakangan tercium aparat Unit Jatanras Polres Jakarta Utara setelah melakukan penyamaran selama dua minggu. Selain laporan masyarakat, polisi perlu membuktikan langsung telah terjadi tindak pidana pelanggaran pornografi dan pornoaksi.

Sebanyak 141 pria kemudian terjaring razia setelah diduga mengikuti pesta homoseksual ini. Sebanyak 10 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.

Polisi juga telah menyita barang bukti berupa alat kontrasepsi, tiket masuk pesta bertajuk The Wild One dan rekaman kamera pengintai (CCTV), foto copy izin usaha, uang tip striptis, kasur dan iklan event serta handphone. (red/MIXYZ)
Share To:

redaksi

Post A Comment: