Sekayu, Info Sekayu.com – Seluang Mudik merupakan Euoforia tahunan yang melanda Kabupaten Musi Banyuasin akibat surutnya air sungai musi di beberapa kecamatan, salah satunya di kecamatan sekayu. Menurut warga Kecamatan Sekayu, Kelurahan Serasan Jaya ini yaitu Ibu Lismawati (34) dan keluargannya yang menanggapi positif keadaan tersebut, ia menganggap bagi warga pelataran sungai seperti dirinya seluang mudik menjadi berkah tersendiri yang terkadang dapat menambah pemasukan baginya dan keluarga.
Suasana Menangkul oleh Ibu Lis dan Keluarga, (foto koleksi Ibu : Lis) |
Seluang mudik tahunan yang di alami oleh masyarakat musi banyuasin bagi sebagian orang adalah sebuah berkah atau hal yang dinanti sekian lamanya di karenakan oleh berbagai alasan seperti kegembiraan saat mengangkat tangkul yang penuh dengan tangkapan ikan seluang, kejublang dan ikan lambak serta menjadi ajang berkumpulnya masyarakat pinggiran sungai musi. Tetapi bagi warga pinggiran sungai musi seperti halnya Ibu Lis dan keluarga, Air surut yang di iringi fenomena seluang mudik tahunan seperti ini mereka anggap sebagai suatu berkah tersendiri di karenakan ada sebuah ladang rizki yang menanti dan tak bisa di dapat sepanjang tahunnya melainkan peristiwa ini hanya terjadi setahun sekali saat musim air sungai musi surut, “saat seluang mudik”.
Warga di sekitaran Sungai Musi memanfaatkan momentum ini dengan berduyun-duyun menangkap ikan dan biota-biota yang hidup di aliran sungai tersebut menggunakan peralatan tradisional seperti halnya tangkul, pancing, tajur, jalah, seruo atau cambam dan alat perikanan tradisional yang ramah lingkungan lainnya.
“Mon ikannye banyak kadang jual tapi mon ikannye dikit dem kami konsumsi bae yung, kami tuh ngambek gemerahnye bae itung-itung untuk hiburan, ikak musim seluang yung lame mat nunggunye. Jadi manfaatkelah musim seluang mudik ikak untuk nangkul dan lainnye” tutup ibu rumah tangga tersebut disela kegiatannya menangkul ikan bersama keluarganya. (ZP)
Post A Comment: