Serasan Jaya, infosekayu.com - Kelapa sawit sebagai salah satu komoditi utama Kabupaten Musi Banyuasin yang banyak memberikan manfaat bagi kemajuan ekonomi masyarakat. Namun, kondisi yang sudah berusia lebih dari 25 tahun perlu diremajakan (replanting) untuk memastikan tingkat produktivitas sesuai dengan kebutuhan industri dan kelangsungan industri sawit serta untuk meningkatkan kesejahteraan petani maupun masyarakat.

Pemkab Muba menargetkan akan me-replanting 28.000 hektar kebun sawit baik yang dimiliki oleh petani plasma maupun petani swadaya. Sebagai langkah awal 4600 hektar kebun sawit akan di replanting tahun ini.

Dengan dimulainya program replanting ini, para petani kembali dihadapkan dengan persoalan pengolahan limbah perkebunan seperti batang, pelepah dan tandan sawit pasca dilakukan peremajaan. Hal inilah yang menarik perhatian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan , Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang saat ini memiliki hak paten teknolgi untuk mengkonversi limbah batang sawit menjadi produk Kayu Solid dan Panel Lapis. 

Pemerintah saat ini tengah fokus dalam pengembangan clean energy dengan teknologi waste to energy, kata Dr Ir Dwi Sudhartio MSi selaku direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor, Kamis (13/4/2017) ketika beraudiensi bersama Pj Bupati H Yusnin di ruang rapat Bupati.

"Untuk mewujudakn rencana mulia ini tentu tidak bisa dilaksanakan secara sendiri, melainkan memerlukan dukungan semua pihak baik dari pemerintah daerah sampai dengan pihak ketiga yaitu industri pengolahan kayu itu sendiri," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Dwi diharapkan agar dilaksanakan pembahasan lebih lanjut dalam suatu forum guna menyamakan persepsi dan pandangan. "Kita nanti akan jadwalkan untuk bersama-sama kami bersama pak Bupati untuk memberikan paparan mengenai rencana ini kepada Badan Pengelolah Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit dengan harapan mendapatkan dukungan dana, karena jujur saja kami Litbang tidak punya anggaran itu," pungkasnya

Prof Ir Jamal Balfas MSc selaku inventor teknologi tersebut menjelaskan beberapa kelebihan produk kayu sawit ini diantaranya selain ketersedian bahan baku yang terus meningkat, juga harga serta biaya eksploitasi sangat rendah, warnah kayu cerah dan lebih seragam dan mudah diberi perlakuan fisis, mekanis dan kimia.

Menanggapi itu, Pj Bupati  mengaku sangat tertarik, lebih lanjut ia memerintahkan dinas terkait untuk menjadwalkan pertemuan lanjutan. "Saya sangat tertarik tentang produk itu, selama ini limbah perkebunan itu seperti tidak ada gunanya, dengan teknologi yang ada dapat dijadikan berbagai produk clean energy yang bernilai ekonomis," ujarnya.

"Pemkab Muba mendukung rencana ini, ini adalah pertemuan awal, silahkan nanti kita siapkan pertemuan lanjutan untuk membahas ini," tambahnya. (ril/hum)
Share To:

redaksi

Post A Comment: