Jakarta, Infosekayu.com - Kerisauan dan kekhawatiran Ibu-ibu rumah tangga tak akan berulang terhadap tingginya harga cabai di pasaran, apa lagi puasa dan lebaran sudah sangat dekat. pertanyaannya mengapa tak perlu risau lagi? jawabannya karena Menteri Pertanian (Mentan) punya tersebut. Berikut ulasan lengkapnya.
Cabai Merah Segar |
Dari data pantauan di beberapa daerah per 30 maret 2017 seperti di Cianjur dan Kota Bandung, Jawa Barat, harga cabai rawit kini di kisaran 45 ribu per kilogram, dibandingkan pekan lalu seharga Rp 70 ribu per kg. Sama halnya dengan Semarang dan Sukoharjo, Jawa Tengah, harga cabai rawit sudah merosot hingga Rp 50 ribu per kg.
Pun demikian di Magetan, Tuban dan Lamongan, Jawa Timur mencapai harga Rp 45 ribu - Rp 50 ribu per kg. Termasuk pantauan Kementerian Pertanian di wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menjelaskan, awal tahun 2017, harga cabai meroket tidak terlepas dari dari anomali cuaca yang berdampak produksi dan stok.
"Melambungnya harga cabai disebabkan faktor alam, intensitas hujan yang tinggi sehingga petani tidak dianjurkan untuk memanen di musim hujan karena akan berdampak langsung terhadap kualitas cabai yaitu akan mengalami proses pembusukan yang lebih cepat," kata Amran di Jakarta, Jumat (31/3).
Untuk menstabilkan harga cabai karena minimnya pasokan di musim hujan, lanjut Amran, Kementerian Pertanian melancarkan program pembagian gratis 10 juta bibit cabai ke masyarakat, baik melalui organisasi kewanitaan, maupun Kelompok Wanita Tani (KWT). Tujuan program ini mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk budidaya cabai ataupun dengan cara polybag demi memenuhi kebutuhan sendiri.
Selain program pembagian bibit gratis, Kementan juga sedang menyiapkan program pola tanam cabai per wilayah. Tujuannya agar daerah yang surplus dapat mensuplai daerah yang defisit. Amran menerangkan, tingginya harga cabai hanya bersifat sementara. Itupun untuk cabai rawit merah. Karena dari segi produksi, stok cabai baik rawit maupun besar mampu memenuhi kebutuhan secara nasional.
Salah satu indikasinya tidak ada impor cabai di tahun 2016. Selain itu memasuki masa panen di beberapa sentra pada bulan Maret 2017, luas panen cabai 35.611 hektar diperkirakan produksi mencapai 75.465 ton, dengan asumsi kebutuhan konsumsi sebesar 68.472 ton. Sedangkan perkiraan panen pada bulan April dengan luas 37.922 ha, produksi diprediksi mencapai 79.170 ton, dan asumsi kebutuhan konsumsi sebesar 70.446 ton.
Sebab itulah, ia menjamin ketersedian bahan pangan pokok aman memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri nanti. Jaminan ketersediaan stok cabai aman merujuk pada capaian panen di bulat Maret. Kementan memperkirakan musim panen pada Juni 2017 dapat menghasilkan 84.133 ton dengan luas panen 42.767 ha, sedangkan asumsi konsumsi sebesar 75.070 ton. Dan kabar gembiranya beberapa waktu yang lalu pergerakan gemar menanam cabai ini juga telah diterapkan dan disosialisasikan oleh ibu-ibu penggerak PKK Kabupaten Musi Banyuasi beberapa waktu yang lalu. (ZP)
Post A Comment: