Sekayu, infosekayu.com- Mengemudikan kendaraan dalam keadaan mengantuk, tidak dianjurkan di
negara manapun. Di Indonesia, pengemudi yang mengantuk sering terlibat
kecelakaan yang tidak hanya mencederai atau membunuh pengemudi itu
sendiri, tapi juga orang lain.
Di Amerika Serikat, lebih dari
6.000 orang tewas akibat pengemudi yang mengantuk. Setiap bulan, jutaan
pengemudi di negeri itu membawa kendaraan sambil tertidur dan 15 persen
kecelakaan yang terjadi diakibatkan supir mengantuk. Begitu laporan
penelitian yang dimuat di jurnal Sleep. Kadang kondisi diperburuk dengan pengaruh alkohol. Karena kondisi yang
tidak waspada itu maka reaksi dan refleks pun menjadi lambat dan
kemampuan untuk mengambil keputusan dan perkiraan juga melemah.
Tidur
cukup setiap malam adalah salah satu kunci untuk menghindari rasa
kantuk di jalan. Bila tidak memungkinkan, berhenti sebentar di tempat
peristirahatan dan tidur beberapa menit sudah cukup untuk membuat
kondisi segar kembali.
“Bila Anda merasa mengantuk ketika
mengemudi, berhentilah sekitar 20-30 menit di tempat yang aman dan tidur
sebentar. Bisa juga mengatasinya dengan minuman berkafein dan
dikombinasikan dengan tidur sebentar. Cara ini sudah terbukti mampu
meningkatkan kewaspadaan secara ilmiah tapi hanya untuk periode yang
singkat,” jelas peneliti Stephen Higgins kepada Fox News.
Untuk
penelitian ini, Higgins dan timnya mempelajari data dari penelitian
mengenai kantuk yang pernah diterbitkan sebelumnya untuk mengetahui
penyebab dari masalah ini dan cara mencegahnya. Gaya hidup juga ikut mempengaruhi timbulnya rasa kantuk itu, misalnya
jam kerja yang panjang atau tidak teratur, bekerja di malam hari, atau
menekuni beberapa jenis pekerjaan. Para penggemar kehidupan malam juga
termasuk orang yang sering mengantuk di jalan.
Ada pula yang
mengantuk akibat pengaruh obat-obatan. Banyak pula yang tetap mengemudi
meski sedang Lelah karena terpaksa. Melakukan perjalanan yang jauh juga
sering menyebabkan mengantuk. Para peneliti mengumpulkan data
kecelakaan di jalan tol di Amerika Serikat pada 2010. Hasilnya, mereka
menemukan fakta bahwa telah terjadi 32.999 kecelakaan fatal dan 3,9 juta
kecelakan yang menyebabkan cedera.
Kecelakaan fatal akibat
pengemudi yang mengantuk tercatat ada 5.445 kasus dan yang tidak fatal
510.900 dengan kerugian mencapai USD 109 miliar per tahun, berdasarkan
data pada 2010.
“Mengantuk adalah salah satu faktor penyebab
kesalahan pengemudi dan kecelakaan yang mengancam nyawa. Bila tidak bisa
dihindari, cobalah meminimalisir akibatnya dengan selalu memakai sabuk
pengaman, membatasi kecepatan, hindari penggunaan ponsel, beri tanda
ketika akan membelok, berjalan di sisi kanan (di Indonesia di kiri), dan
jangan makan atau minum saat mengemudi,” saran Dr. Donald Redelmeier,
seorang peneliti di Universitas Toronto di Kanada.
Post A Comment: