Palembang, infosekayu.com- Sudah empat hari ini Palembang mendunia karena hal negatif dinilai lantaran ketidakcerdasan adanya berita menyebut tari Gending Sriwijaya yang bakal 'dimusnahkan'. "Tari Gending Sriwijaya ada ide Kadis Kebudayaan Kota Palembang. Diganti yang baru dirancang
bernuansakan Islam. Gubernur dapat pertanyaan WA, telepon.
Bahkan dari
presiden, luar negeri. Saya sudah bicara dengan wali kota. Katanya tidak
demikian. Walaupun wartawan media online itu juga katanya ada rekaman.
Kepala dinas ingin mengganti ini pernyataan tanda kutip tidak cerdas.
Akibatnya wali kota dibuli. Boleh dicek di media sosial ramai itu. Oleh
karena itu kita redam bicaralah yang perlu. Kalau tidak mengerti tidak
usah bicara.
Empat hari ini Palembang terkenal di dunia karena tidak
cerdas," ungkap Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH di sela-sela sambutannya terhadap 10 Raperda Inisiatif DPRD Sumsel pada Rapat Paripurna XXIII DPRD Sumsel, Senin (20/3/2017).
Oleh karena itu, sambung Alex, ia meminta Kadis yang bersangkutan
untuk meminta maaf kalau itu salah ngomong karena katanya wartawan ada
rekamannya. "Kalau tidak mengerti, kalau tdak menguasai masalah, tidak usah
bicara. Kalau mau menciptakan tarian silahkan. Cuma jangan
dikait-kaitkan dengan satu agama. Jangan mengutak-atik kondusifitas Sumsel yang sudah terkenal. Antar sosial, antar etnis," kata mantan Bupati Muba dua periode.
Usai rapat paripurna, suami Hj Eliza Alex ini membenarkan kabar berita tarian Gending Sriwijaya bakal dimusnahkan ini sampai ke Presiden RI Jokowi. "Memang tidak beliau langsung. Melalui stafnya. Masalah ini jadi
besar kan. Siapa yang nimbulkan itu? Memang ado nian apo dio nak
musnahkan. Dak ado kan. Dak mungkin dio laju buyan nian. Mungkin dio
ngomong nak gantikan. Sangkoke Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi. Jadi
ribut galo wong dengan gubernur.
Ruponyo yang kota itu. Dak kenado pulo Gending Sriwijaya bagus-bagus macem itu (akan dimusnahkan)," ujar Alex. Munculnya wacana akan dibuatnya tarian Palembang Darussalam disambut baik oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, terlebih jika tujuannya untuk menambah khasanah kebudayaan seni tari baru.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel,
Irene Camelyn Sinaga, mengatakan seharusnya wacana penambahan tarian
baru oleh Dinas Kebudayaan Kota Palembang tidak perlu dihubungkan dengan
Tarian Gending Sriwijaya yang sudah ada sejak jaman kesultanan dan sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
"Kalau memang ingin membuat tarian baru silahkan saja, apalagi untuk
menambah seni budaya tarian malah lebih bagus. Namun, itu tidak ada
kaitannya dengan Tarian Gending Sriwijaya yang sudah lama ada. Palembang juga merupakan bagian dari kebesaran
Kerajaan Sriwijaya, jadi tidak akan bisa dilepaskan dari Tarian Gending Sriwijaya ini," ujarnya. (red/NL)
Post A Comment: