batang hari leko, infosekayu.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Batang Hari Leko banjir, Sabtu (4/3).
Seluruh akses jalan dan halaman sekolah di daerah tersebut ikut terendam. Sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muba setempat terpaksa meliburkan sekolah.
Para murid sementara diminta belajar di rumah. “Kami berikan tugas kepada siswa dan dikerjakannya di rumah saja,” ujar Drs Safarudin, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Muba.
Menurutnya, tidak semua sekolah diliburkan. Tapi hanya yang terendam banjir. Sampai kapan sekolah diliburkan? Safarudin mengakui kebijakan meliburkan sekolah itu, sifatnya fluktuatif dan melihat situasi.
Bila banjir telah surut, siswa kembali mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. “Libur ini, bertujuan agar para anak didik tak terjadi apa-apa,” tegasnya. Pasalnya, sangat beresiko jika para anak didik belajar di tengah kondisi sekolah kebanjiran.
Sebenarnya, terang Safarudin, belum ada sekolah yang terendam banjir sampai masuk ruang kelas. Hanya akses jalan dan lapangan sekolah yang tergenang air. Tapi, para siswa tak mungkin bisa melintasi genangan banjir setinggi tiga meter seperti sekarang.
Terpisah, Sekretaris Camat Batang Hari Leko, Suprapto, membenarkan beberapa sekolah telah diliburkan sejak Kamis (2/3) lalu. Adapun sekolah yang diliburkan, meliputi SDN Sako Suban, SDN Pangkalan Gudng, SDN Napal, SDN Lubuk Buah Tanjung Bali serta SDN dan SMP Lubuk Buah Bintialo Kecamatan Batang Hari Leko.
“Memang sekolah telah diliburkan, lantaran akses jalan tak bisa dilintasi. Hampir seluruh wilayah desa terendam banjir,” ungkapnya seperti diberitakan Sumatera Ekspres.
Banyak gedung sekolah berdiri di dataran yang tinggi di Kecamatan Batang Hari Leko.
Menurutnya, banjir terparah merendam Dusun I, II dan III Desa Lubuk Buah Bintialo. Bahkan ketinggian banjir di kawasan yang berada di bantaran Sungai Batang Hari Leko itu mencapai tiga meter. “Warga pasrah rumahnya terendam banjir terdasyat tahun ini,” ungkapnya.
Banyak rumah warga kosong lantaran ditinggal pemiliknya yang tengah evakuasi ke tempat lebih aman. Seperti rumah keluarga di Desa Tanah Abang yang datarannya lebih tinggi. “Mudah-mudahan, banjir segera surut dan warga kembali beraktifitas secara normal,” pungkasnya. (red/su).
Post A Comment: