infosekayu.com - Kalian tentu pernah dong merasakan rindu atau kangen,biasanya seseorang
akan merindukan orang-orang yang mereka sayangi karena lama tidak
berjumpa atau karena suatu hal.Rasa rindu bisa datang kepada siapa saja, apalagi pada orang yang sedang
jatuh cinta. Biasanya, tidak ketemu sehari saja berasa seperti tidak
ketemu selama satu tahun.Tapi,tahukah kamu bahwa ketika kamu sedang merasakan rindu,ada reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh kamu.
1. Mengapa rasanya campur aduk?
Hari ini kangennya biasa saja,besok benar-bener pengen ketemu,lusa
kangen sampai mau nangis.Akrab dengan perasaan seperti ini?Bagi
wanita,intensitas rasa kangen juga dipengaruhi oleh aktivitas hormon.
Menurut Gabrielle Lichterman dari Hormone Horoscope,pasang surutnya estrogen, testosteron,dan progesteron pada siklus bulanan wanita bisa mempengaruhi suasana hati, sensitivitas,dan tingkat ketergantungan kita pada seseorang.Hormon-hormon ini pula yang menjadi pendorong munculnya perasaan sentimental saat kita sedang merindukan seseorang.
Menurut Gabrielle Lichterman dari Hormone Horoscope,pasang surutnya estrogen, testosteron,dan progesteron pada siklus bulanan wanita bisa mempengaruhi suasana hati, sensitivitas,dan tingkat ketergantungan kita pada seseorang.Hormon-hormon ini pula yang menjadi pendorong munculnya perasaan sentimental saat kita sedang merindukan seseorang.
2. Mengapa semakin lama semakin tak tertahankan?
Menurut Lichterman,biasanya wanita akan melewati fase berikut saat
berjauhan dengan pasangan atau seseorang yang mereka sayangi.Pada
minggu pertama atau hari-hari pertama menstruasi,wanita akan merindukan
momen-momen menyenangkan bersama pasangan.Di minggu kedua,mereka akan
mulai merindukan kedekatan fisik dengan pasangan,meskipun pada
dasarnya mereka masih bisa menikmati perasaan independen karena leluasa
melakukan apa saja tanpa harus mengkhawatirkan pasangan.
Pada minggu ketiga,wanita memasuki masa ovulasi dan naluri keibuan
mereka mulai berbicara.Setiap wanita memiliki hasrat untuk nurturing
(merawat) dan keinginan ini baru bisa terpuaskan dengan memperhatikan
dan melakukan hal-hal kecil untuk orang yang disayangi.Pada minggu
terakhir,keberadaannya di sekitar kita menjadi kebutuhan 'darurat' yang
harus segera dipenuhi.
3. Mengapa rasanya begitu menyakitkan?
3. Mengapa rasanya begitu menyakitkan?
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jatuh cinta berhubungan dengan hormon dopamin.Hormon ini memiliki pengaruh kuat terhadap rasa sakit, bahagia,dan hasrat. Kedekatan fisik bersama orang yang disayangi akan membuat produksi dopamin memuncak,karena itulah otak merespon dengan menerjemahkan keberadaan orang yang disayangi sebagai sebuah reward.
Efek ketergantungan terhadap dopamin sama kuatnya dengan candu.Produksi dopamin juga mempengaruhi hormon serotonin yang mengendalikan tingkat stres,suasana hati,dan nafsu makan.Karena itulah, berjauhan dengan sosok yang kita sayangi terasa begitu berat dan menyakitkan.
4. Kenapa tak bisa digantikan yang lain?
Memang benar,kita selalu punya sahabat atau keluarga yang bisa membantu mengatasi kerinduan saat berjauhan dengan pasangan.Namun akan selalu ada yang kurang dan tetap tak tergantikan.
Bagi pria dan wanita yang sedang jatuh cinta,ikatan emosional dengan pasangan tercipta karena hormon oksitosin berbicara. Dilansir Time,sebuah studi menemukan bukti bahwa hormon ini juga menjadi kunci kesetiaan bagi pria.Saat diberikan semprotan oksitosin,pria yang sedang menjalani komitmen akan cenderung menciptakan jarak fisik dan mental terhadap wanita yang bukan pasangannya.Namun tanda-tanda serupa tidak ditemukan pada pria yang tidak sedang menjalin kedekatan dengan orang lain.(red/merdeka)
Post A Comment: