Palembang, infosekayu.com- Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Selatan
merencanakan untuk melakukan normalisasi 120 sungai di kabupaten/kota
rawan banjir di Sumsel. Hal itu merupakan salah satu fokus utama dalam
upaya pengendalian banjir.
Daerah yang dianggap menjadi langganan banjir di Sumatera Selatan
masing-masing OKU Timur, OKU Selatan, Ogan Komering Ilir, Pagaralam,
Empat Lawang, Musi Rawas, Pali, Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin,
Banyuasin, Ogan Ilir dan Kota Palembang. Normalisasi sungai dilakukan
untuk mengantisipasi tingginya curah hujan dan air pasang yang kerap
memicu banjir.
Sekretaris Dinas PSDA Sumatera Selatan, Vivin Indirasari, Kamis
(16/2/2017) mengungkapkan, dari sekitar Rp.238 miliar total anggaran
proyek fisik pada tahun ini sebanyak 70%-nya dialokasikan untuk
pengendalian banjir seperti normalisasi sungai, pembuatan dan
peningkatan kapasitas kolam retensi serta pembangunan irigasi.
“Untuk tahun ini kita memang fokus untuk pengendalian banjir.
Sebanyak 70% anggaran dialokasikan untuk itu, sementara sisanya untuk
menunjang pertanian dan pembangunan infrastruktur air baku dan air
bersih,” ujar Vivin.
Dari pemetaan wilayah, normalisasi sungai paling banyak dilakukan di
Kabupaten Banyuasin, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, OKU Timur dan Ogan
Ilir. Sesuai dengan kewenangannya, Dinas PSDA Sumatera Selatan melakukan
normalisasi di sungai ordo (percabangan-red) 3 dan 4.
“Untuk sungai kecil dengan klasifikasi ordo 3 dan 4 menjadi tanggung
jawab kami, tapi untuk sungai besar seperti Lematang atau Musi itu masuk
kewenangan Balai (Balai Besar Wilayah Sungai-red),” jelasnya.
Selain normalisasi sungai, upaya pengendalian banjir juga dilakukan
dengan membangun turap dan bronjong pada sejumlah daerah yang dianggap
rawan longsor. Menurut Vivin, pihaknya menerima banyak permintaan dari
kabupaten/kota untuk pembangunan turap atau bronjong untuk meminimalisir
dampak banjir.
“Seperti di OKU Timur, ada SD yang hampir roboh jadi bronjongnya kami
yang kerjakan karena bila membuat jalan baru biayanya akan lebih mahal.
Jadi ini sifatnya pengamanan,” pungkasnya. (red/sumsel).
Post A Comment: