Sekayu, infosekayu.com- harga karet yang sedang bagus-bagusnya baru dinikmati petani. Sayangnya kini petani terkendala saat menyadap. Sayangnya kondisi cuaca mengakibatkan produksi karet menurun hingga 40 persen.

Subrati (56), petani karet Sungai Belimbing. Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu mengaku mampu memproduksi karet sekitar 100 Kg atau 1 Kuintal getah beku setiap minggu.” Keluhannya akhir pekan lalu.

Produksi didapat dari 800 Batang Karet yang ditamnya dilahan miliknya seluas 1,2 Hektar selain tak bisa menyadap karet saat hujan, air hujan yang turun juga mengakibatkan geta karet yang berbeda didalam penampungan tumpah ketanah.

Setiap hari iya menyadap Karet mulai Pukul 00:06 WIB. Hujan turun biasanya sekitar Pukul 10:00 WIB. Untuk mengurangi kerugian yang terjadi usai menyadap seluruh batang karet langsung diberi Asam Sulfat agar cepat beku. Hal senada dilakukan Heri (61), petani karet lainya” amon aku la seminggu ikak dak ola mantang karet ujan terus baru ari ikakla nateng geta, dikit pulek.” Katanya memakai bahasa daerah.
Heri pun memperediksi cuaca barulah normal pada bulan mei mendatang.” Mugo bae harge geta masih mahal mikakla syukur-syukur masih nak naek lagi.” Cetusnya, pakai bahasa daerah lagi.

Kepala Dinas Perkebunan Kab.MUBA, Iskandar Syahrianto mengakui petani kesulitan menyadap karet dimusim hujan sekarang ini. Meskipun petani masih nekat melakukan sadap karet, Seluruh hasilnya tumpah ketanah. “getah karet yang ditanampun pastinya disiram hujan dan tumpah,” pastinya mengakiabatkan produksi karet dikalangan petani turun derastis sekarang ini. (red/sumsel)
Share To:

redaksi

Post A Comment: