Anggota PGRI Se Sumsel saat menghadiri acara Hari Guru Nasional dan peringatan ulang tahun PGRI ke-71 di stable berkuda , Kamis (15/12/2016). |
Sekayu,
Infosekayu.com - Menandai Hari Guru Nasional dan peringatan ulang tahun
ke-71, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta agar pemerintah
menyederhanakan tata kelola guru. Selama ini guru diberikan beban administrasi
yang berat dan rumit sehingga jam mengajarnya menjadi kurang efektif.
“Panjangnya proses administrasi dari pemerintah membuat guru
ada kalanya meninggalkan kelas hanya untuk memenuhi aturan administrasi
tersebut,” kata Ketua PGRI Sumsel, H Ahmad Zulianto SPd MM, Kamis (15/12/2016).
Ia menyampaikan keluhan para guru tersebut di hadapan
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang berkesempatan hadir di Stabel Berkuda
Sekayu hari ini. Ahmad Zulianto juga
menyebutkan adanya uji kompetensi guru dan proses kenaikan pangkat yang dirasa
menjadi beban dan menghabiskan waktu guru. Menurutnya bisa saja UKG tetap
dilakukan untuk tujuan pemetaan tetapi pelaksanaannya tidak perlu setiap tahun.
"Penyederhanaan tata kelola guru ini tidak lantas
menurunkan kualitas guru sebab pemerintah tetap bisa menetapkan standar yang
diinginkan," lanjutnya.
Sementara itu, Plt Ketua Umum PB PGRI, Dr Unifah Rosyidi MPd
memuji solidaritas guru di Sumsel khususnya PGRI Musi Banyuasin, dengan
terselenggaranya acara yang sukses dan meriah. Dengan semangat membangkitkan
kesadaran kolektif guru, Unifah menginginkan para guru tetap bersatu dan
menjaga solidaritas dalam meningkatkan mutu pendidikan.
"Saya sangat termotivasi untuk hadir
disini, guru-guru yang mengenakan seragam kesuma bangsa melambangkan solidaritas
tinggi para guru dan pgri," ujar Unifah. (red/beritamuba)
Post A Comment: