Epil, infosekayu.com - Petani di desa Epil Kecamatan Lais kabupaten Musi Banyuasin terpaksa melakukan panen lebih cepat untuk kondisi padi yang belum layak dipanen atau belum menguning.
Hal Itu disebabkan karena puluhan hektare sawah sudah mengalami kebanjiran dan terendam. Beberapa hari terakhir air mulai naik meluap,  ketinggian air sudah sebatas dengkul. Jadi untuk mengatasi padi tidak mati, kami langsung memanen padi lebih awal agar tidak terlalu terendam oleh air yang semakin tinggi,” kata Badi, warga Epil, (1/11/16).
Kendati kondisi padi hanya sebagian yang masak lanjutnya, dirinya harus melakukan panen lebih awal. Jika tidak dipanen lebih awal, bisa-bisa dirinya rugi akibat banjir ini karena datangnya air ini lebih cepat dari yang diprediksi oleh petani.  “Sawah warga disini kurang lebih seluas 50 hektar, yang baru bisa dipanen hanya sebagiannya saja,” imbuhnya.
Senada, Rosdiana warga yang sama mengatakan dirinya harus mengalami kerugian akibat padi yang digarapnnya belum matang dan harus terendam oleh banjir. Mengatasi agar tidak mengalami kerugian, dirinya membantu petani lainnya dalam memanen padi yang sudah masuk masa panen.
“Sistemnya saling tolong-menolong dalam memanen padi yang sudah menguning. Sedangkan padi saya belum bisa panen, sehingga tenggelam oleh air pasang,” jelas Ros.
Menindak lanjuti permasalahan itu,  Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Ir A Thamrin mengatakan, bahwa sawah yang berada di Muba kurang lebih sebesar 95 persen siap panen. Bahkan sebagian besar sawah yang ada sudah dilakukan panen seperti di kecamata Lalan.
“Padi sawah yang berada di Muba ini 95 persen sudah siap panen, bahkan ada yang sudah dipanen. Mengenai masalah banjir yang melanda, itu sudah diprediksi dan sekarang tinggal panennya saja untuk itu tidak menjadi masalah,” jelasnya.
Menurutnya kualitas padi tahun ini cukup bagus, karena kondisi cuaca yang tidak mengalami kemarau. Apabila di persentasekan petani di Muba pada tahun ini berhasil panen dengan baik.
“Kondisi keadaan sawah lebak ini identik air, dan pada musim ini tidak ada musim kemarau.  Sedangkan kualitasnya sendiri bagus dan tidak rusak sama sekali, sedangkan beberapa padi yang gagal panen kita anggap itu musibah,” jelasnya. (red/buana)
https://buanaindonesia.com/news/muba/2016/11/01/akibat-terendam-petani-percepat-panen/
Share To:

redaksi

Post A Comment: