Jimly Asshiddiqie |
Palembang,
infosekayu.com - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia
(ICMI) Pusat, Jimly Asshiddiqie mengaku sedih banyak kepala daerah di
Provinsi Sumatera Selatan terlibat korupsi dan
narkoba. Dia pun berencana mengundang seluruh kepada daerah asal kampung
halamannya itu untuk diberikan pemahaman agar kasus tersebut tak lagi terulang.
Jimly
mengatakan, rencana itu telah disetujui Kapolri Jenderal Tito karnavian yang
juga berasal dari Sumsel. Dalam waktu dekat, Jimly dan Tito datang ke Palembang
bertemu dengan seluruh pejabat di provinsi itu.
"Saya
dan Pak Tito (Kapolri) sedih, empat kepala daerah di Sumsel ditangkap KPK
karena korupsi, yang satu lagi lebih parah karena narkoba," ungkap Jimly
saat melantik pengurus ICMI Provinsi Sumsel di Palembang, Rabu (14/9).
Menurut
dia, tindakan pemimpin daerah yang melanggar hukum tersebut bisa saja
disebabkan kurangnya sinergisitas antara cendikiawan muslim, ulama, dan umara.
"Nanti saya sama pak Tito mau mengajak kumpul bupati-bupati atau kepala
daerah di Sumsel.
Nanti
kita bimbing kesadaran moral dan spiritualnya, siap diawasi, lebih waspada biar
tidak ada lagi seperti itu (korupsi dan narkoba)," ujarnya.
Selain
itu, sambung Jimly, para pelaku tak menyadari selalu disoroti penegak hukum.
Pejabat daerah juga semena-mena dalam penggunaan anggaran tanpa disertai
transparansi.
"Hiduplah
dengan transparan karena diawasi. Setiap orang diawasi malaikat dan iblis. Nah,
kalau pemimpin disadap, kadang tidak sadar kena sadap," tukasnya.
Diketahui,
lima kepala daerah di Sumsel yang terjerat hukum di antaranya Walikota
Palembang Romi Herton dan istri, Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari dan istri,
Bupati Empat Lawang Budi Antoni Aljufri dan istri, dan terbaru Bupati Banyuasin
Yan Anton Ferdian. Sementara Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Noviadi alias Noviadi
ditangkap karena terlibat kasus narkoba. (red/merdeka)
http://www.merdeka.com/peristiwa/jimly-dan-kapolri-sedih-banyak-kepala-daerah-di-sumsel-korupsi.html
Post A Comment: